Hati-hati loh terjebak antara hidup hemat dan pelit. Emangnya beda ya? Keduanya sama-sama menekan pengeluaran kan. Ya jelas beda lah.
Simak nih ya, hemat itu berarti mendasarkan pengeluaran pada prioritas dengan gak melakukan pengeluaran-pengeluaran yang gak penting. Sementara pelit itu memangkas pengeluaran, tapi gak menggunakan akal sehat dan pikir panjang. Ibarat kata nih ye, kalau bisa semua serba gretong alias gratisanMenekan pengeluaran emang bagus sih, apalagi kalau uangnya dimanfaatin buat hal-hal bermanfaat kayak tabungan, deposito, investasi atau untuk beli properti. Tapi ya gak gitu juga kali gansis.
1. Dalam hal menabung
Menabung merupakan hal mendasar dalam mengelola keuangan yang dilakukan oleh hampir semua orang. Tujuan dari menabung dan cara orang menabung juga pasti beda ya. Ada yang konsisten menabung sejak sekolah hingga dewasa dan ada juga yang baru menabung saat sudah mulai memiliki penghasilan sendiri.
Si hemat akan menyisihkan sekian persen dari penghasilannya untuk tabungan sehingga selain memiliki simpanan, ia juga memiliki sisa uang untuk hal-hal yang lain. Sementara si pelit akan menghabiskan semua penghasilannya untuk ditabung. Ia gak berfikir untuk mengeluarkan uang demi hal-hal lain.

Bang bing bung hey jangan dihitung, awas jangan diambilin nanti jadi buntung!
Apakah ia nantinya harus hidup dari belas kasihan orang lain atau gak bisa menikmati me time ya gak peduli. Yang ada dalam benak hanyalah uangnya akan utuh dan beranak-pinak dalam tabungan.
Menabung merupakan hal mendasar dalam mengelola keuangan yang dilakukan oleh hampir semua orang. Tujuan dari menabung dan cara orang menabung juga pasti beda ya. Ada yang konsisten menabung sejak sekolah hingga dewasa dan ada juga yang baru menabung saat sudah mulai memiliki penghasilan sendiri.
Si hemat akan menyisihkan sekian persen dari penghasilannya untuk tabungan sehingga selain memiliki simpanan, ia juga memiliki sisa uang untuk hal-hal yang lain. Sementara si pelit akan menghabiskan semua penghasilannya untuk ditabung. Ia gak berfikir untuk mengeluarkan uang demi hal-hal lain.
Bang bing bung hey jangan dihitung, awas jangan diambilin nanti jadi buntung!
Apakah ia nantinya harus hidup dari belas kasihan orang lain atau gak bisa menikmati me time ya gak peduli. Yang ada dalam benak hanyalah uangnya akan utuh dan beranak-pinak dalam tabungan.
2. Dalam hal bersosialisasi
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, artinya gak bisa lah ya hidup mengandalkan kemampuan diri sendiri, emangnya situ hidup di hutan gitu. Akan ada saatnya kita harus dengan rela mengeluarkan budget untuk punya waktu have fun bareng teman-teman.
Semisal, gak ada salahnya kok sesekali dapat giliran traktir teman-teman satu tim pas ulang tahun atau dapat kenaikan gaji atau promosi jabatan misalnya. Gak bakal langsung bikin kita jadi blangsak kok kalau cuma traktir teman-teman makan di warteg atau order pizza.
Sementara si pelit sudah bisa ditebak ini mah, bakalan menolak untuk traktir, kalau bisa ditraktir aja terus. Ini nih yang namanya egois kelas kakap.
Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, artinya gak bisa lah ya hidup mengandalkan kemampuan diri sendiri, emangnya situ hidup di hutan gitu. Akan ada saatnya kita harus dengan rela mengeluarkan budget untuk punya waktu have fun bareng teman-teman.
Semisal, gak ada salahnya kok sesekali dapat giliran traktir teman-teman satu tim pas ulang tahun atau dapat kenaikan gaji atau promosi jabatan misalnya. Gak bakal langsung bikin kita jadi blangsak kok kalau cuma traktir teman-teman makan di warteg atau order pizza.
Sementara si pelit sudah bisa ditebak ini mah, bakalan menolak untuk traktir, kalau bisa ditraktir aja terus. Ini nih yang namanya egois kelas kakap.
3. Dalam hal belanja
Belanja adalah aktivitas yang gak bisa dilepaskan dari setiap manusia. Baik itu belanja kebutuhan sehari-hari atau belanja keperluan lainnya seperti baju atau sepatu.
Si hemat akan menyiasati pengeluaran belanja kebutuhan dan keinginan dengan selalu mencatat daftar belanja dan memanfaatkan setiap ada diskon atau promo.

Bagaimana dengan si pelit? Sudah bisa dipastikan mereka bakalan hanya belanja saat ada diskon saja. Padahal ini belum tentu menghemat loh.
Justru saat cuma bersikeras untuk belanja barang-barang yang didiskon saja, belum tentu sebenarnya barang-barang itulah yang dibutuhkan. Tapi karena sudah gelap mata oleh kata ‘sale’ ya sudah.
Belanja adalah aktivitas yang gak bisa dilepaskan dari setiap manusia. Baik itu belanja kebutuhan sehari-hari atau belanja keperluan lainnya seperti baju atau sepatu.
Si hemat akan menyiasati pengeluaran belanja kebutuhan dan keinginan dengan selalu mencatat daftar belanja dan memanfaatkan setiap ada diskon atau promo.
Bagaimana dengan si pelit? Sudah bisa dipastikan mereka bakalan hanya belanja saat ada diskon saja. Padahal ini belum tentu menghemat loh.
Justru saat cuma bersikeras untuk belanja barang-barang yang didiskon saja, belum tentu sebenarnya barang-barang itulah yang dibutuhkan. Tapi karena sudah gelap mata oleh kata ‘sale’ ya sudah.
4. Dalam hal memberi tips
Saat menikmati jamuan makan malam atau menggunakan jasa pelayanan, gak ada salahnya kita memberi penghargaan. Apalagi kalau makanannya enak, pelayanan ramah, cepat dan bagus, gak usah ragu memberi uang tip.
Si hemat bakalan gak segan untuk memberi tips sewajarnya kalau dilayani dengan sangat baik sebagai bentuk menghargai jasa orang. Tapi, si pelit gak akan ada tuh dalam kamusnya memberi tip.
Mereka akan berpikir memberi tip itu sebagai pemborosan dan gak perlu walau hanya sesekali. Wong karyawannya sudah digaji kok, masa iya perlu dikasih uang tip. Hadeh!

Kasih tips pelit, giliran jajanin gebetan boros banget sampai bokek
Saat menikmati jamuan makan malam atau menggunakan jasa pelayanan, gak ada salahnya kita memberi penghargaan. Apalagi kalau makanannya enak, pelayanan ramah, cepat dan bagus, gak usah ragu memberi uang tip.
Si hemat bakalan gak segan untuk memberi tips sewajarnya kalau dilayani dengan sangat baik sebagai bentuk menghargai jasa orang. Tapi, si pelit gak akan ada tuh dalam kamusnya memberi tip.
Mereka akan berpikir memberi tip itu sebagai pemborosan dan gak perlu walau hanya sesekali. Wong karyawannya sudah digaji kok, masa iya perlu dikasih uang tip. Hadeh!
Kasih tips pelit, giliran jajanin gebetan boros banget sampai bokek
5. Dalam hal menikmati fasilitas
Tahu dong kalau mau menikmati yang namanya fasilitas internet dan tv kabel itu harus berlangganan yang artinya bayar setiap bulan. Si hemat bakal menggunakan paket tv kabel dan internet dengan harga yang paling ekonomis untuk bisa menikmati acara-acara favoritnya dan browsing saat di rumah.
Si pelit bisa saja ingin menikmati semua fasilitas itu tapi gak mau rugi sama sekali dengan cara curang yaitu nyolong-nyolong minta password wifi tetangga. Tepok jidat deh sama orang yang kelakuannya kayak gini tapi muka badak.
Tahu dong kalau mau menikmati yang namanya fasilitas internet dan tv kabel itu harus berlangganan yang artinya bayar setiap bulan. Si hemat bakal menggunakan paket tv kabel dan internet dengan harga yang paling ekonomis untuk bisa menikmati acara-acara favoritnya dan browsing saat di rumah.
Si pelit bisa saja ingin menikmati semua fasilitas itu tapi gak mau rugi sama sekali dengan cara curang yaitu nyolong-nyolong minta password wifi tetangga. Tepok jidat deh sama orang yang kelakuannya kayak gini tapi muka badak.
6. Dalam hal komunikasi
Di zaman yang serba gadget ini di mana informasi dan komunikasi adalah keniscayaan, kebutuhan akan alat komunikasi juga tumbuh pesat. Gak cuma soal alat komunikasi, kita juga butuh pulsa buat berkomunikasi.
Si hemat akan dengan bijak mengendalikan penggunaan pulsa handphone untuk komunikasi yang penting-penting saja dan seperlunya. Membuat budget pengeluaran untuk pulsa selama sebulan. Si pelit akan sebisa mungkin gak mau tuh yang namanya telepon, misscall aja lah biar ditelpon balik.
Sebenarnya masih banyak contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memberi kita gambaran akan perilaku nyata hidup hemat dan pelit. Pastinya hemat itu jauh lebih baik dari pelit. Karena pelit hidup hanya untuk kepentingan dirinya semata, gak punya kesadaran bertoleransi serta bersosialisasi yang baik dengan yang lain.

Jangan bangga kalau jadi orang pelit guys, tapi banggalah saat kamu bisa mengendalikan pengeluaran dengan baik namun masih bisa punya kehidupan yang seimbang. Ada saatnya bekerja keras, menabung dan bersenang-senang.
Di zaman yang serba gadget ini di mana informasi dan komunikasi adalah keniscayaan, kebutuhan akan alat komunikasi juga tumbuh pesat. Gak cuma soal alat komunikasi, kita juga butuh pulsa buat berkomunikasi.
Si hemat akan dengan bijak mengendalikan penggunaan pulsa handphone untuk komunikasi yang penting-penting saja dan seperlunya. Membuat budget pengeluaran untuk pulsa selama sebulan. Si pelit akan sebisa mungkin gak mau tuh yang namanya telepon, misscall aja lah biar ditelpon balik.
Sebenarnya masih banyak contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bisa memberi kita gambaran akan perilaku nyata hidup hemat dan pelit. Pastinya hemat itu jauh lebih baik dari pelit. Karena pelit hidup hanya untuk kepentingan dirinya semata, gak punya kesadaran bertoleransi serta bersosialisasi yang baik dengan yang lain.
Jangan bangga kalau jadi orang pelit guys, tapi banggalah saat kamu bisa mengendalikan pengeluaran dengan baik namun masih bisa punya kehidupan yang seimbang. Ada saatnya bekerja keras, menabung dan bersenang-senang.
Sumber : http://m.kaskus.co.id/thread/57bfb445dbd77020708b4572/kaskus.co.id/?utm_source=facebook&utm_medium=internalpost&utm_campaign=hotthread
0 komentar:
Posting Komentar