Selamat Datang Di Laboratorium Akuntansi dan Keuangan IKOPIN

............................................................................

Selamat Datang Di Laboratorium Akuntansi dan Keuangan IKOPIN

............................................................................

Selamat Datang Di Laboratorium Akuntansi dan Keuangan IKOPIN

............................................................................

Selamat Datang Di Laboratorium Akuntansi dan Keuangan IKOPIN

............................................................................

Selamat Datang Di Laboratorium Akuntansi dan Keuangan IKOPIN

............................................................................

Kamis, 23 November 2017

SISTEM AKUNTANSI DALAM MENGUKUR KINERJA PEMERINTAH

SISTEM AKUNTANSI DALAM MENGUKUR KINERJA PEMERINTAH



 
 Halo Balance People! Sambil mengisi waktu luang, yuk disimak dulu artikel dibawah ini ^_^
 
            Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting dalam
reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Sistem manajemen
pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta sekaligus peningkatan
kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Maka, pemerintah telah menetapkan kebijakan
untuk penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas dan teratur dan efektif yang disebut
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
           Akuntabilitas merupakan kata kunci dari sistem tersebut yang dapat diartikan sebagai
perwujudan dari kewajiban seseorang atau instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban dan berupa
laporan akuntabilitas yang disusun secara periodik.
          Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah(SAKIP) tertuang dalam Peraturan
Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang
menyebutkan SAKIP merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur
yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian,
pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
 
        Tujuan SAKIP adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintah yang baik dan terpercaya.
Sedangkan sasaran dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah:
1. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien,
efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya.
2. Terwujudnya transparansi instansi pemerintah.
3. Terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional.
4. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
 
Penyelenggaraan SAKIP ini dilaksanakan untuk menghasilkan sebuah laporan kinerja yang
berkualitas serta selaras dan sesuai dengan tahapan-tahapan meliputi :
1. Rencana Strategis
Rencana strategis merupakan dokumen perencanaan instansi pemerintah dalam periode 5
(lima) tahunan. Rencana strategis ini menjadi dokumen perencanaan untuk arah pelaksanaan
program dan kegiatan dan menjadi landasan dalam penyelenggaraan SAKIP.
 
2. Perjanjian Kinerja
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Perjanjian kinerja selain berisi
mengenai perjanjian penugasan/pemberian amanah, juga terdapat sasaran strategis, indikator
kinerja dan target yang diperjanjikan untuk dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun serta memuat
rencana anggaran untuk program dan kegiatan yang mendukung pecapaian sasaran strategis.

3. Pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja merupakan langkah untuk membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran
(target) kinerja yang dicantumkan dalam lembar/dokumen perjanjian kinerja dalam rangka
pelaksanaan APBN/APBD tahun berjalan. Pengukuran kinerja dilakukan oleh penerima tugas
atau penerima amanah pada seluruh instansi pemerintah.

4. Pengelolaan Kinerja
Pengelolaan kinerja merupakan proses pencatatan/registrasi, penatausahaan dan penyimpanan
data kinerja serta melaporkan data kinerja. Pengelolaan data kinerja mempertimbangkan
kebutuhan instansi pemerintah  sebagai kebutuhan manajerial, data/laporan keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntansi dan statistik pemerintah.

5. Pelaporan Kinerja
Pelaporan kinerja adalah proses menyusun dan menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja
yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan. Laporan kinerja
tersebut terdiri dari Laporan Kinerja Intern dan Laporan Kinerja Tahunan. Laporan Kinerja
Tahunan paling tidak memuat perencanaan strategis, pencapaian sasaran strategis instansi
pemerintah, realisasi pencapaian sasaran strategis dan penjelasan yang memadai atas pencapaian
kinerja.

6. Review dan Evaluasi Kinerja
Review merupakan langkah dalam rangka untuk meyakinkan keandalan informasi yang disajikan
sebelum disampaikan kepada pimpinan. Review tersebut dilaksanakan oleh Aparat pengawasan
intern pemerintah dan hasil review berupa surat pernyataan telah direview yang ditandatangani
oleh Aparat pengawasan intern pemerintah. Sedangkan evalusi kinerja merupakan evaluasi
dalam rangka implementasi SAKIP di instansi pemerintah.
Share:

Kamis, 09 November 2017

Peran Penting Akuntansi Manajemen dalam Perusahaan

           
Halo Balance People! Sambil mengisi waktu luang, yuk disimak dulu artikel dibawah ini ^_^
      
            Fokus utama dari sebuah perusahaan yaitu bagaimana mengorientasikan customer satisfaction. Perusahaan mengetahui kondisi pasar dan produknya. Mereka secara kontinu melakukan perbaikan rancangan pada produk, proses produksi dan penyaluran distribusi. Perusahaan tersebut bersaing untuk menjadi yang terbaik dari perusahaan terbaik dalam lingkungan global. Mereka harus selalu mengikuti perkembangan terbaru dan menyiapkan diri dengan baik.
            Dalam melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut perusahaan harus pula memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan operasional perusahaan. Diantaranya adalah bagaimana agar perusahaan dapat beroperasi seefesien mungkin, sehingga  memperoleh keuntungan yang optimal. Untuk itu diperlukannya suatu konsep yang mengintegrasikan dan memfokuskan perhatian manajemen pada aktivitas tersebut dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan terhadap produk dan mengoptimalkan keuntungan. Konsep tersebut dinamakan manajemen berdasarkan-aktivitas (ABM).
            Manajemen berdasarkan-aktivitas (ABM) merupakan inti dari sitem akuntansi manajemen kontemporer yaitu perubahan pada lingkungan bisnis antar pesaing yang ditujukan untuk peningkatan kualitas. Namun, pada saat yang sama system akuntansi manajemen tradisional tidak dilupakan. Pada beberapa pengaturan, system tradisional tetap berfungsi dengan baik dan jauh lebih hemat. Selain itu, transisi dari akuntansi manajemen tradisional ke akuntansi ABM tidaklah bersifat seketika. Perusahaan butuh waktu untuk mengadopsi prosedur baru.
            Manajemen berdasarkan-aktivitas tersebut merupakan salah satu dari faktor-faktor kunci perubahan yang diimplementasikan dalam akuntansi manajemen. Akuntansi manajemen memiliki definisi luas yang diberikan oleh Management Accounting Practices (MAP) Committee. Definisi yang diberikan oleh Komite MAP tidak dimaksudkan untuk menjelaskan tentang akuntansi manajemen yang ada sekarang (positif) tetapi untuk menjelaskan tentang akuntansi manajemen yang seharusnya ada atau apa yang dicita-citakan (normatif).
 Tujuan akuntansi manajemen dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
1) tujuan primer akuntansi manajemen,
2) tujuan sekunder akuntansi manajemen. Tujuan primer akuntansi manajemen adalah membantu manajemen dalam pembuatan keputusan manajemen. Sedangkan tujuan sekunder akuntansi manajemen adalah sebagai berikut:
a.       Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan
b.      Membantu manajemen dalam menjawab masalah organisasi
c.       Membantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengendalian
d.  Membantu memusatkan perhatian manajemendalam melaksanakan system kegiatan manajemen.
Setelah mengetahuai tujuan dari akuntansi manajemen, selanjutnya akuntansi manajemen dirancang untuk
1) menyediakan informasi guna pembuatan keputusan internal suatu organisasi tertentu; 2) memudahkan pihak internal dalam pembuatan keputusan;
3) memotivasi tindakan-tindakan dan perilaku mereka dalam suatu arah yang diinginkan; 4) meningkatkan efesiensi organisasi.
Informasi akuntansi manajemen hendaknya memiliki karakteristik kualitatif tertentu agar informasi tersebut berfaedah untuk para pemakai, khususnya para manajer pada berbagai tingkatan organisasi. Adapun beberapa karakteristik kualitatif yang perlu dimiliki adalah sebagai berikut :
a.       Relevansi dan mutualitas tujuan
b.      Akurasi, presisi, dan reliabilitas
c.       Konsistensi, komparabilitas, dan keseragaman
d.      Verifiabilitas, obyektifitas, netralitas dan dapat diikuti jejaknya
e.       Agregasi
f.       Fleksibilitas atau adaptabilitas
g.      Tepat waktu
h.      Dapat dimengerti, diterima, memotivasi dan wajar
i.        Komplit atau lengkap.
            Akuntansi manajemen memiliki konsep-konsep yang didasarkan pada tujuan dan karakteristik kualitatif informasi manajemen yang merupakan fondasi atau pedoman dasar untuk kerangka kerja konsepsual akuntansi manajemen. Beberapa konsep akuntansi manajemen diantaranya sebagai berikut :
  • .      Pengukuran

Penerapan konsep pengukuran adalah sebagai tugas mengkuantitatifkan, biasanya dalam bentuk satuan moneter, kejadian-kejadian atau gejala-gejala ekonomi dalam suatu badan usaha untuk masa lalu, sekarang dan yang akan datang yang didasarkan atas pengamatan masa lalu atau masa sekarang dan sesuai dengan aturan-aturan tertentu.
  •       Komunikasi

Merupakan prosedur-prosedur dengan memakai suatu mekanisme yang mempengaruhi mekanisme lainnya.
  •      Informasi

Menggambarkan data signifikan yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti bagi pihak yang menerimadan memberikan manfaat dalam pembuatan keputusan saat sekarang maupun yang akan datang.
  • .       System

System akuntansi manajemen dapat didefinisikan sebagai suatu perangkat manusia dan sumber-sumber modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk menghasilkan dan menyebarkan informasi yang dipertimbangkan relevan didalam pembuatan keputusan.
  • .       Perencanaan

Merupakan fungsi manajemen dan penentuan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, dan pemilihan cara-cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
  • .       Umpan balik

Menunjukkan keluaran atau hasil suatu proses yang kembali menjadi masukan proses berikutnya dalam hubungan untuk memulai pengendalian.
  • .      Pengendalian

Menunjukkan monitoring dan evaluasi prestasi untuk menentukan tingkat kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
h.      Perilaku biaya
Biaya timbul dari akibat penggunaan aktiva atau sumber-sumber yang dimiliki organisasi untuk menimbulkan pendapatan.

Sumber:
Hansen R. Don dan Mowen M. Maryanne. 1999. Akuntansi Manajemen. Edisi 4  Jilid 1. Diterjemahkan oleh : M.B.A. A. Hermawan Ancella. Jakarta: R. Erlangga
Supriyono. 1999.Akuntansi Manajemen I. Edisi 1 Jilid 5. Yogyakarta:BPFE



Share:

INFO LAIN

Blog's

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Blogger templates