Penanaman Modal Dalam Saham Dan Dana
Sumber: Intermediate Accounting – Prof. Dr. Zaki Baridwan, M. Sc., Akt.
• Investasi Saham Perusahaan
Perusahaan bisa menggunakan uang berlebihnya untuk membeli saham perusahaan lain. Cara pencatatan pembelian saham ini (sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang) tergantung pada tujuan pembeliannya.
1. Investasi Jangka Pendek (Aset Lancar)
Tujuan: Untuk menggunakan uang yang sedang tidak terpakai (menganggur). Saham ini dibeli dengan niat untuk cepat dijual saat perusahaan butuh uang tunai mendadak.
Pencatatan: Dicatat sebagai investasi jangka pendek dan termasuk dalam aset lancar (aset yang mudah diubah jadi uang tunai).
2. Investasi Jangka Panjang
Tujuan: Jika saham dibeli bukan untuk tujuan cepat dijual demi kebutuhan uang tunai, maka dicatat sebagai investasi jangka panjang.
Tujuan utama investasi jangka panjang dalam saham biasanya adalah:
• Mengontrol perusahaan lain: Untuk memiliki kendali atau pengaruh signifikan terhadap perusahaan yang sahamnya dibeli.
• Mendapat penghasilan rutin: Untuk menerima dividen atau pendapatan tetap secara berkala.
• Membentuk dana khusus: Untuk mengumpulkan uang demi tujuan tertentu di masa depan (misalnya, dana pelunasan utang atau dana ekspansi).
• Memastikan pasokan bahan baku: Untuk menjaga kelancaran atau ketersediaan bahan baku penting dari perusahaan pemasok.
• Menjaga relasi antarperusahaan: Untuk memperkuat hubungan bisnis atau kerja sama dengan perusahaan lain.
• Memilih Jenis Saham untuk Investasi
Keputusan untuk membeli saham biasa atau saham prioritas tergantung pada tujuan investasi, yang diantaranya:
- Jika tujuannya adalah mendapatkan pendapatan yang stabil (dividen tetap) setiap periode, lebih baik memilih saham prioritas.
- Jika tujuannya adalah mengawasi atau mengontrol perusahaan lain, lebih baik memilih saham biasa karena saham jenis ini memiliki hak suara dalam rapat pemegang saham.
Perusahaan yang memiliki sebagian besar saham perusahaan lain disebut Perusahaan Induk (Parent Company), dan perusahaan yang dikendalikan itu disebut Anak Perusahaan (Subsidiary Company).
• Metode Pencatatan Investasi Saham (Tergantung Jumlah Kepemilikan)
Cara perusahaan mencatat investasi sahamnya sangat ditentukan oleh seberapa besar persentase saham yang mereka miliki di perusahaan lain. Persentase ini mengacu pada jumlah lembar saham yang dimiliki dibandingkan dengan total saham yang beredar.
Perusahaan yang memiliki saham lebih dari 50% disebut Induk Perusahaan dan perusahaan yang dimiliki disebut Anak Perusahaan. Karena adanya pengendalian penuh, laporan keuangan keduanya dikonsolidasikan (dijadikan satu laporan).
• Pembelian Saham dan Penentuan Harga Pokok
Saham dapat dibeli dengan uang tunai atau ditukar dengan aset lain. Cara pembelian ini menentukan bagaimana kita mencatat harga pokok (biaya perolehan) saham tersebut.
1. Pembelian dengan Uang Tunai
Harga Pokoknya adalah total semua biaya yang dikeluarkan, meliputi:
- Harga beli saham itu sendiri (harga kurs).
- Semua biaya tambahan (komisi broker, meterai, dan lain-lain).
Jumlah total ini dicatat dengan mendebit akun Investasi dalam Saham.
2. Pembelian dengan Menukar Aset
Harga Pokok Saham dicatat sebesar harga pasar aset yang berikan sebagai gantinya.
Jika harga pasar aset yang ditukar tidak diketahui, maka harga pokok saham dicatat sebesar harga pasar saham yang diperoleh.
Jika keduanya (harga pasar aset dan saham) tidak diketahui, nilainya harus ditaksir (diperkirakan).
Catatan Khusus untuk Saham Prioritas
Jika membeli saham prioritas bukan pada tanggal pembayaran dividen, biasanya dividen yang sudah terutang (dividen yang seharusnya sudah diterima dari tanggal terakhir pembayaran dividen sampai tanggal pembelian) akan tetap diperhitungkan dalam transaksi jual beli.
3. Pembelian Saham Secara Gabungan (Lumpsum)
Terkadang membeli dua jenis saham atau lebih sekaligus dalam satu transaksi dengan total harga tunggal. Masalahnya adalah: bagaimana cara membagi total harga beli itu untuk masing-masing jenis saham? Ini disebut alokasi harga beli.
• Dividen
Dividen adalah pembagian keuntungan (laba) perusahaan kepada para pemegang saham. Jumlah dividen yang diterima tergantung pada berapa lembar saham yang dimiliki.
Meskipun dividen biasanya dibagikan dalam bentuk uang tunai, jika kas perusahaan tidak mencukupi, dividen dapat dibagikan dalam bentuk lain, yaitu:
- Uang Tunai (Kas).
- Aset Lain (selain uang tunai dan saham perusahaan sendiri).
- Saham Baru (Dividen Saham).
Dividen Saham (Stock Dividend)
Dividen Saham adalah pembagian keuntungan oleh perusahaan kepada pemegang saham dalam bentuk saham tambahan, bukan uang tunai.
Bagi investor, ini artinya:
- Jumlah lembar saham bertambah (Dapat saham gratis).
- Total biaya perolehan (harga pokok) tetap sama.
- Nilai total investasi tidak berubah, hanya saja sekarang dipecah menjadi lebih banyak lembar saham.
Jenis Dividen Saham dan Cara Pencatatannya
Pencatatan dividen saham tergantung pada jenis saham yang diterima:
1. Menerima Saham yang Sejenis (Paling Umum)
- Contoh: Pemiliki saham biasa, dan dividen yang diterima juga saham biasa.
- Dampak: Jumlah lembar saham bertambah, tetapi total biaya perolehan (nilai buku) tetap.
- Pencatatan: Tidak perlu membuat jurnal akuntansi. Cukup membuat memo (catatan internal) untuk menunjukkan bahwa jumlah lembar saham bertambah.
- Saat Dijual: Ketika menjual saham tersebut, harga pokok per lembar saham yang digunakan adalah harga pokok per lembar yang baru (total biaya perolehan dibagi jumlah lembar saham yang baru).
2. Menerima Saham yang Berbeda Jenis
- Contoh:Pemilik saham biasa, dan dividen yang diterima adalah saham prioritas.
- Pencatatan: Total biaya perolehan awal harus dibagi (dialokasikan) kepada kedua jenis saham (saham lama dan saham dividen baru) berdasarkan nilai pasar relatif masing-masing saham pada saat itu.
3. Menerima Saham Sebagai Pengganti Dividen Tunai
Jika dividen saham ini diberikan sebagai pengganti dari dividen tunai yang seharusnya terima:
- Saham yang diterima dicatat sebagai penghasilan dividen.
- Harga pokok saham awal tidak berubah.
- Rekening penghasilan dividen dicatat sebesar harga pasar saham yang diterima.
Jika Saham Dibeli Bertahap
Jika membeli saham awal dalam beberapa kali pembelian dengan harga yang berbeda-beda, maka dividen saham yang diterima harus dikaitkan dengan masing-masing kelompok pembelian tersebut. Ini dilakukan agar dapat menghitung harga pokok yang akurat untuk setiap kelompok saham yang kini jumlah lembarnya sudah bertambah










0 komentar:
Posting Komentar