Hallo Balance People ^_^ untuk soal Quiz Akuntansi Biaya 1 bisa di download disini
Selasa, 18 Desember 2018
Minggu, 09 Desember 2018
Senin, 22 Oktober 2018
QUIZ AKUNTANSI KEUANGAN 2
Hallo Balance People ^_^ untuk soal Quiz Akuntansi Keuangan 2 bisa di download disini
QUIZ AKUNTANSI KOPERASI
Hallo Balance People ^_^ untuk soal Quiz Akuntansi Koperasi bisa di download disini
QUIZ PENGANTAR AKUNTANSI 1
Hallo Balance People ^_^ untuk soal Quiz Pengantar Akuntansi 1 bisa di download disini
Selasa, 21 Agustus 2018
Strategi Akuntansi Agar Sukses dalam Bisnis Ritel
Hai Balance People, sambil nunggu waktu luang yukk simak artikel dibawah ini :)
Strategi Akuntansi Agar Sukses dalam Bisnis
Ritel
Jika anda adalah seorang pengusaha bisnis
ritel, maka anda akan memahami seberapa menantangnya bisnis ini. Anda harus
menghadapi persaingan di dunia bisnis yang sangat ketat, biaya sewa yang
semakin hari semakin meningkat dan banyaknya pedagang – pedagang musiman yang
berkeliaran. Untuk itu anda memerlukan sebuah akuntansi pembukuan sebagai
tombak perusahaan anda.
Akuntan yang anda pekerjakan di bisnis anda
harus memahami secara betul bisnis apa yang sedang anda kerjakan. Sebab jika
anda mempekerjakan akuntan yang kurang mengerti bisnis apa yang anda kerjakan,
maka bisnis anda pelan – pelan akan mengalami kegagalan lalu bangkrut.
Sedangkan sebaliknya, jika akuntan uang anda pekerjakan memahami betuk bagaimana
bisnis yang anda jalankan, maka mereka akan baik bekerja sebab tidak merasa
kebingungan akan pekerjaan yang sedang mereka geluti.
Akutan – akuntan harus memahami bagaimana
membuat pembukuan, akuntansi dan sistem – sistem keuangan perusahaan anda.
Mereka harus mampu dalam membimbing bisnis anda untuk melalui siklus hidup dari
usaha semenjak awal mula proses operasional sampai kepada penjualannya.
Pengetahuan tentang pajak, informasi
tentang keuangan yang akurat dan adanya penawaran – penawaran harus bisa anda
pahami secara betul. Karena inilah perbedaan anda dengan perusahaan yang hanya
memakai akuntansi tradisional. Jika anda menggunakan accounting software atau
software akuntansi sebagai pembantu pekerjaan akuntansi anda, maka hasil yang
anda dapatkan dari pekerjaaan anda akan maksimal apalagi jika sudah menyangkut
dari perkembangan bisnis anda sendiri.
Strategi Akuntansi agar Sukses Dalam Bisnis
Ritel
Strategi Akuntansi agar Sukses Dalam Bisnis
Ritel
Source Gambar: shopkeep
Berikut ini merupakan beberapa tips tentang
bagaimana proses akuntansi secara umum dalam bisnis ritel yang mampu
mempengaruhi laba atau kerugian dari sebuah bisnis, yaitu:
Mencatat setiap transaksi perusahaan
Penjualan
Setiap penjualan yang berhasil perusahaan
anda lakukan harus dicatat setiap detailnya di laporan keuangan. Jika tidak
maka akan anda uang yang tidak jelas keberadaanya. Selain itu, pencatatan
laporan penjualan juga membantu mengetahui anda apakah perusahaan anda mengalam
keuntungan atau kerugian. Sebab, di dalam pencatatan laporan keuangan tersebut
akan terlihat jelas bagaimana alur jalan keuangan perusahaan anda.
Pembelian
Sama seperti halnya dengan penjualan,
pencatatan laporan pembelian juga sangat penting. Anda akan mengetahui apa saja
peralatan dan perlengkapan yang perlu perusahaan anda penuhi dan seberapa
banyak uang perusahaan anda keluar untuk itu. Jika anda tidak mencatat segala
proses berjalannya keuangan perusahaan dalam hal pembelian, maka akan terjadi
pembelian barang yang tidak dibutuhkan ataupun membeli barang yang tidak sesuai
dengan pendapatan perusahaan anda.
Penggajian
Pemberian gaji kepada setiap karyawan juga
butuh dicatat. Sebab akan berguna agar karyawan mengetahui apakah gajinya sudah
terpenuhi atau tidak. Dan juga berguna untuk menghindari berbagai kecurangan
yang tidak diinginkan terhadap penggajian pegawai.
Pembayaran Pajak
Setiap perusahaan pastinya harus memenuhi
kewajibannya kepada pemerintah. Yaitu membayar pajak perusahaan. Pembayaran
pajak perusahaan perlu dicatat agar anda mengetahui apakah anda sudah membayar
pajak secara rutin, seberapa banyak pajak yang harus perusahaan anda bayarkan,
dll.
Catatlah setiap transaksi yang ada di
perusahaan anda. Anda akan mengetahui bagaimana rekam terjadinya transaksi
sebagai gambaran tentang aktivitas bisnis anda yang sedang berjalan.
Selalu cek dan rekonsiliasi transaksi
perusahaan secara reguler.
Biasanya pengecekan transaksi reguler
dilakukan setiap sehari sekali. Dan pastikan segala transaksi sudah sesuai
dengan segala kebutuhan usaha bisnis anda. Anda bisa melakukan pekerjaan ini
secara mandiri atau menggunakan jasa bookkeper sebagai pembantu pengecekan
transaksi reguler anda.
Ulas berbagai performa yang terjadi di arus
keuangan perusahaan anda.
Perhatikan setiap detail arus keuangan
perusahaan anda setiap harinya sehingga anda mengetahui proses perjalanan
bisnis anda setiap harinya. Anda juga akan mengetahui apakah perusahaan anda
mengalami keuntungan atau kerugian pada satu hari itu. Apakah pendapatan
perusahaan anda sesuai target atau malah tidak.
Gunakan software akuntansi sebagai pembantu
anda dalam menjalankan laporan keuangan bisnis anda.
Sebab anda perlu mengetahui laporan yang
anda di perusahaan anda secara rutin atau berkala. Accounting Software atau
Software akuntansi akan membantu anda mendapatkan informasi tentang laporan
keuangan secara detail dan cepat. Sehingga anda mengetahui peforma perusahaan
anda pada jangka waktu tertentu. Software akuntansi di Indonesia yang memiliki
fitur lengkap serta mudah digunakan adalah Zahir Accounting, selain itu Anda
pun juga bisa menggunakan software akuntansi berbasis cloud agar mudah dalam
integrasi antar cabang seperti Zahir Online
Pisahkan keuangan bisnis dan keuangan
pribadi. Pemisahan keuangan bisnis dan pribadi sangat diperlukan.
Pisahkan akun bank perusahaan dengan akun
bank pribadi anda sehingga anda mengetahui jalan keluar masuknya keuangan di
perusahaan anda secara detail dan akurat. Anda juga akan mendapatkan
transparansi dengan hal tersebut.
Perhatikanlah bagaimana proses arus kas anda
dalam keseharian dari operasional bisnis.
Informasi yang kurang tepat akan
menyebabkan bisnis anda kurang berjalan dengan lancar yang berujung
membahayakan perusahaan anda. Laporan yang kurang akurat juga bisa menjadi
penunda kesuksesan perusahaan anda.
Untuk itu, mulailah menggunakan sumber daya
yang lebih terjamin. Mulailah dengan dengan melakukan proses pembukuan dan
pengelolaan arus kas dari sekarang.
Senin, 09 Juli 2018
Senin, 11 Juni 2018
Pernyataan Sikap IAI
PERNYATAAN SIKAP IAI: PERANAN AKUNTAN DALAM
PENATAAN ULANG SISTEM FINANSIAL GLOBAL PASCA KRISIS
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menyampaikan
pernyataan profesi pada Konvensi Nasional Akuntansi (KNA) VI di Bandung, 14
Agustus 2009.
Fungsi akuntan masa depan bukanlah lagi
sekedar pemeriksa atau penyedia informasi keuangan, tetapi menjadi bagian
penting dari pembangunan ekonomi dan sosial untuk menciptakan Indonesia yang
lebih berkeadilan dan makmur.
Dengan kesadaran tinggi akan tanggung jawab
dan peran kami sebagai profesi dalam penataan ulang sistem finansial global
pascakrisis, kami para Akuntan Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) melalui Konvensi Nasional Akuntansi VI di Bandung, 13 dan 14
Agustus 2009 menyatakan sikap profesi sebagai berikut:
1.
Krisis finansial global disebabkan oleh perilaku keserakahan korporasi,
good corporate governance yang buruk, serta disclosure dan transparansi yang
tidak memadai. Pembentukan karakter perusahaan yang ikhsan dan dapat dipercaya
menjadi keharusan. Akuntan Indonesia sepatutnya dapat merancang dan menjalankan
fungsi penyediaan informasi akuntansi berupa Penyusunan Laporan Keuangan dengan
mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) serta mendorong penetapan
regulasi pemerintah terkait sistem finansial yang menjamin pelaksanaan
good corporate governance.
2.
Pasar Modal sangat terkena krisis finansial global perlu melakukan
pembenahan berbagai regulasi. IAI siap
membantu Bapepam & Bursa Efek Indonesia untuk ikut serta mempersiapkan perbaikan regulasi guna
meningkatkan sistem pengawasan dan kualitas pelaporan keuangan.
3.
Salah satu sektor perekonomian yang berkembang saat ini di Indonesia dan
dunia adalah sektor UKM dan ekonomi berbasis syariah. IAI berkomitmen mendukung
pengembangan sektor UKM dan ekonomi berbasis syariah tersebut dengan cara
menyusun dan mengimplementasikan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP)
untuk Organisasi UKM dan ETAP, serta SAK Syariah untuk Organisasi berbasis
Syariah. Akuntan Indonesia juga bertekad untuk mempromosikan SAK syariah
tersebut menjadi SAK syariah yang diadopsi secara global.
4.
IAI bertekad untuk menuntaskan proses konvergensi standar akuntansi
keuangan Indonesia (PSAK) dengan standar akuntansi keuangan internasional
(IFRS) dengan target waktu akhir tahun 2012.
5.
Para akuntan pemerintah (termasuk akuntan di pemerintah daerah) perlu
berinisiatif dan didorong untuk melakukan pergeseran peran mereka dari sekedar
menjadi bookkeeper menjadi akuntan manajemen dan partner strategis dari Kepala
daerah/Kepala pemerintahan.
6.
Penyediaan informasi akuntansi yang relevan dan andal untuk pengambilan
keputusan adalah keharusan dalam globalisasi ekonomi. Akuntan publik seharusnya
memberikan nilai tambah kepada perusahaan dengan orientasi tidak lagi hanya
memberikan opini atas kewajaran Laporan Keuangan, namun juga terhadap
keefektifan sistem pengendalian internal perusahaan dan manajemen resiko serta
memastikan perusahaan telah menjalankan operasinya sesuai kaidah Good Corporate
Governance.
7.
Mendukung Reformasi perpajakan yang sedang dilaksanakan di Indonesia
sebagai bagian dari komponen untuk menjamin keadilan dan kemakmuran bangsa. IAI
siap mengawal reformasi perpajakan yang dapat meningkatkan kepercayaan dan
kepatuhan wajib pajak sekaligus mampu meningkatkan penerimaan negara.
Menindaklanjuti pernyataan sikap profesi
tersebut, IAI merekomendasikan hal-hal berikut ini:
1.
Penataan sistem finansial global dilakukan secara menyeluruh dengan
ruang lingkup penataan sbb:
a.
Penataan regulasi, dalam hal ini peraturan perundang-undangan mengenai
sistem keuangan di Indonesia dengan fokus pada penegakan Good Corporate
Governance pada organisasi bisnis di Indonesia.
b.
Penyesuaian informasi keuangan dengan globalisasi ekonomi, yaitu dengan
meningkatkan mutu kualitas Laporan Keuangan, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia yang harmoni dengan Standar Akuntansi Keuangan secara
Internasional.
c.
Penataan tugas, fungsi, dan peranan kelembagaan dengan mengacu pada
kerangka pengendalian internal institusi/organisasi/lembaga keuangan di
Indonesia sehingga dapat menghindari terjadinya praktek kecurangan,
ketidakekonomisan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan dalam operasi
institusi/organisasi/lembaga keuangan.
d.
Penataan karakter korporasi yang ikhsan dan bertanggungjawab secara
sosial
2.
Reformasi keuangan sektor publik sebagai bagian penting dari reformasi
birokrasi diarahkan untuk menyelaraskan kemampuan sektor publik dalam mengawasi
dan mengawal dunia bisnis serta optimasi pelayanan publik, dengan cara
menegakkan akuntabilitas, transparansi, dan kepercayaan publik. Hal-hal yang
harus dilakukan:
a.
Para akuntan pemerintah (termasuk akuntan di pemerintah daerah)
berinisiatif dan memfasilitasi pergeseran peran dari bookkeeper menjadi akuntan
manajemen dan partner strategis dari Kepala Daerah/Kepala Pemerintahan.
b.
Harus ada proses penetapan standar kompetensi akuntan sektor publik,
yang melibatkan perguruan tinggi penyelenggara program studi akuntansi, IAI
serta lembaga pemerintah (pusat dan daerah).
c.
Perguruan tinggi penyelenggara program studi akuntansi diminta
memberikan perhatian lebih pada pendidikan akuntansi sektor publik, baik
jenjang D3, S1 dan Pascasarjana, sesuai kebutuhan akan akuntan yang sangat meningkat.
3.
Demi tercapainya target konvergensi standar akuntansi keuangan pada
akhir tahun 2012, maka:
a.
Akuntan publik perlu meningkatkan
kompetensi sehubungan dengan perubahan SAK, memperbaharui SPAP dan menyesuaikan
pendekatan audit yang berbasis IFRS.
b.
Akuntan manajemen di perusahaan
perlu membentuk satuan kerja atau tim sukses konvergensi IFRS yang
bertugas memperbaharui pengetahuan akuntan manajemen, melakukan gap analysis
dan menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan IAI untuk
optimasi sumber daya anggotanya.
c.
Akuntan pendidik di perguruan tinggi perlu membentuk
tim sukses konvergensi IFRS untuk memperbaharui pengetahuannya, merevisi
kurikulum dan silabus serta melakukan berbagai penelitian terkait.
d. Regulator
perlu melakukan penyesuaian regulasi yang terkait dengan pelaporan keuangan dan
perpajakan serta melakukan upaya pembinaan dan supervisi terhadap profesi yang terkait dengan
pelaporan keuangan seperti penilai dan aktuaris.
e.
Asosiasi industri perlu menyusun
pedoman akuntansi industri yang sesuai dengan perkembangan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK), membentuk forum diskusi yang secara intensif membahas berbagai isu sehubungan
dengan dampak penerapan SAK dan secara proaktif memberikan masukan dan komentar
kepada Dewan Standar Akuntansi Keuangan IAI.
Jumat, 18 Mei 2018
SOAL QUIZ PA 2
Hallo Balance People ^_^ untuk soal Quiz Pengantar Akuntansi 2 bisa di download disini
Minggu, 13 Mei 2018
Sabtu, 05 Mei 2018
Tingkat Inflasi Bank Indonesia
Hai Balance People! sambil mengisi waktu luang, yuk disimak dulu artikel dibawah ini ^-^
Tingkat
Inflasi Bank Indonesia
Inflasi di Bank Indonesia akan selalu
naik dan turun, kita lihat data pada tahun 2017 sampai sekarang dibawah ini:
Bulan Tahun
|
Tingkat Inflasi
|
Februari 2018
|
3.18 %
|
Januari 2018
|
3.25 %
|
Desember 2017
|
3.61 %
|
Nopember 2017
|
3.30 %
|
Oktober 2017
|
3.58 %
|
September 2017
|
3.72 %
|
Agustus 2017
|
3.82 %
|
Juli 2017
|
3.88 %
|
Juni 2017
|
4.37 %
|
Mei 2017
|
4.33 %
|
April 2017
|
4.17 %
|
Maret 2017
|
3.61 %
|
Februari 2017
|
3.83 %
|
Januari 2017
|
3.49 %
|
Dari data diatas bisa kita lihat ada
penaikan dan penurunan, jika kita pikirkan bersama, apa sih yang membuat
indonesia mengalami inflasi?
Inflasi timbul
karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari
sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi.
Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi
nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang,
peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price),
dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan
terganggunya distribusi.
Faktor penyebab
terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan
jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini
digambarkan oleh output riil yang melebihi outputpotensialnya
atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas
perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka
inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah
lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin
dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada
saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan
penentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang secara umum
diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang
dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari
komdisi supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan
UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut
tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan.
Inflasi ini akan terus terjadi di
Inodonesia dan akan merugikan negara indonesia, solusinya untuk menghilangkan
inflasi satu-satunya adalah kita ubah sistem ekonomi kita. Kita tahu bahwa
sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi pancasila namun pelaksanaannya jika
kita lihat indonesia itu menerapkan sistem ekonomi kapitalisme sehingga
indonesia banyak mengalami kerugian yang tak dasadari, mengenai hal ini hanya
segelintir orang yang baru sadar sehingga belum bisa mendorong pemerintah untuk
merubah sistem ekonomi. Kita sebenernya sedang dijajah namun kita tak sadar,
dijajah dalam keadaan dingin, kita secara perlahan ingin dirusak oleh kaum
kapitalisme. Sadarkah..?????
Solusi dari itu semua adalah kita
terapkan sistem ekonomi islam. Jika kita menerapkan hal ini maka tidak ada lagi
inflasi karena alat tukar menggunkan emas dan perak. Solusi mengenai
masalah-masalah ekonomi insyaAllah akan ada solusinya.
Bahan Rujukan: https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
Selasa, 17 April 2018
Senin, 02 April 2018
Kamis, 29 Maret 2018
QUIZ AKUNTANSI KEUANGAN 2
Hello Balance People^_^
Untuk soal Quiz Akuntansi Keuangan 2 bisa di download disini
Untuk soal Quiz Akuntansi Keuangan 2 bisa di download disini
QUIZ AKUNTANSI KEUANGAN 1
Hallo Balance People ^_^
Untuk soal Quiz Akuntansi Keuangan 1 bisa di download disini
Untuk soal Quiz Akuntansi Keuangan 1 bisa di download disini
Minggu, 25 Maret 2018
Rencana Anggaran
Hello Balance People! sambil mengisi waktu luang, yuk disimak dulu artikel dibawah ini ^-^
RENCANA ANGGARAN
Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu
manajemen menetapkan tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan
untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan
akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan
dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran
menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989 : 6), adalah sebagai berikut :
“Suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada
pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan
pengawasan”.
Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis
tidak hanya dapat membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas
kebijakan dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan
keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantara
para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran disusun
oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi
tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya
kondisi perusahaan. Tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan
akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali
(at any cost). Lebih jelas lagi Munandar (2001
: 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut :
“Suatu
rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan
perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk
jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”
Dari
pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu :
·
Rencana
Yaitu
suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan
dilakukan di waktu yang akan datang.
·
Meliputi
Yaitu
mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada
dalam perusahaan.
·
Dinyatakan dalam unit
moneter.
Yaitu
unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang
beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit
“rupiah”.
·
Jangka waktu tertentu
yang akan datang.
Yaitu
menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti
Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang
akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang.
Dari
pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa
anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang
akan dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan
hasil kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang
disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001
: 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut
:
a) Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun
anggaran.
b) Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk
mengadakan taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran.
c) Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis
.
d) Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran.
e) Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja.
f)
Pengolahan dan
penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh
kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang
telah dilaksanakan.
Berdasarkan definisi-definisi
dan pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut:
a)
Bahwa
anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan
bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis.
b)
Bahwa
anggaran harus bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan
dan berdasarkan logika.
c)
Bahwa suatu saat
manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan.
d)
Bahwa keputusan yang
diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi
perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
2.2
Hakikat Anggaran
Anggaran
merupakan alat penting untuk perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang
efektif dalam organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu
satu tahun dan menyatakan pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun
itu. Anggaran memiliki karakteristik sebagai berikut :
a)
Anggaran
mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut.
b)
Dinyatakan dalam
istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non
moneter.
c)
Biasanya meliputi
waktu selama satu tahun. Dalam bisnis-bisnis yang sangat dipengaruhi oleh
faktor-faktor musiman, mungkin ada dua anggaran per tahun-misalnya, perusahaan
busana biasanya memiliki anggaran musim gugur dan anggaran musim semi.
d)
Merupakan komitmen
manajemen; manajer setuju untuk menerima langsung tanggung jawab atas
pencapaian tujuan-tujuan anggaran.
e)
Usulan anggaran
ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat
anggaran.
f)
Setelah disetujui,
anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu.
g)
Secara berkala,
kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis
serta dijelaskan.
2.3
Hubungan dengan Perencanaan Strategis
Perencanaan
strategis adalah proses untuk memutuskan hakikat dan ukuran dari beberapa
program yang harus dijalankan guna mengimplementasikan berbagai strategi
organisasi. Baik perencanaan strategis dan penyusunan anggaran melibatkan
perencanaan, namun jenis aktivitas perencanaannya adalah berbeda antara kedua
proses tersebut. Proses penyusunan anggaran fokus pada satu tahun, sementara
perencanaan strategis fokus pada aktivitas yang mencakup periode beberapa
tahun. Perencanaan strategis mendahului penyusunan anggaran dan menyediakan
kerangka kerja dalam mana anggaran tahunan dikembangkan. Suatu anggaran,
intinya, merupakan potongan satu tahun dari rencana strategis organisasi.
Perbedaan
lain antara rencana srategis dan anggaran adalah bahwa rencana srategis intinya
terstruktur berdasakan lini produk atau program lain, sementara anggaran
terstruktur berdasarkan pusat tanggung jawab.
Perbedaan
dengan Prediksi
Anggaran
berbeda dengan prediksi dalam beberapa hal. Suatu anggaran adalah suatu rencana
manajemen, dengan asumsi implisit bahwa langkah-langkah positif akan diambil
oleh pembuat anggaran-manajer yang menyusun anggaran-guna membuat kegiatan
nyata sesuai dengan rencana; suatu prediksi hanyalah suatu perkiraan akan apa
yang mungkin terjadi, tetapi tidak mengandung implikasi bahwa pembuat prediksi
akan berupaya untuk membentuk kejadian sehingga prediksinya akan terealisasi.
Berbeda dengan anggaran, suatu prediksi memiliki karakteristik sebagau berikut:
Suatu
prediksi bisa dinyatakan atau tidak dinyatakan dalam istilah moneter untuk
periode waktu kapan pun.
Pembuat prediksi tidak
menerima tanggung jawab untuk memenuhi hasil yang diprediksikan.
Prediksi biasanya
tidak disetujui oleh wewenang yang lebih tinggi. Suatu prediksi diperbaharui
segera setelah informasi baru mengindikasikan adanya suatu perubahan dalam kondisi.
Varians dari prediksi
tidak Dianalisis secara formal maupun berkala.
Suatu
contoh prediksi adalah prediksi yang dibuat oleh kantor bendahara untuk
membantu perencanaan keuangan. Prediksi semacam itu meliputi estimasi
pendapatan, beban, dan pos-pos lain yang mempengaruhi arus kas. Tetapi,
bendaharawan tidak memiliki tanggung jawab untuk membuat agar penjualan, beban,
atau pos-pos lain sesuai dengan prediksi tersebut. Prediksi keuangan tidak
dijelaskan ke manajemen puncak; prediksi tersebut dapat berubah secara mingguan
atau harian, tanpa persetujuan dari wewenang yang lebih tinggi; dan biasanya
varians antara kenyataan dan prediksi tidak dianalisis secara sistematis.
Dari sudut pandang
manajemen, prediksi keuangan hanya merupakan alat perencanaan saja, sementara
anggaran adalah alat perencanaan maupun pengendalian. Semua anggaran mencakup
elemen-elemen prediksi, dalam hal mana pembuat anggaran tidak dapat dimintai
pertanggungjawabannya atas peristiwa-peristiwa tertentu yang dapat mempengaruhi
kemampuan mereka untuk mencapai tujuan yang dianggarkan. Akan tetapi, jika
pembuat anggaran dapat mengubah anggaran tersebut setiap kuartalnya tanpa
persetujuan formal, maka dokumen tersebut pada dasarnya merupakan suatu
prediksi dan bukan anggaran yang sesungguhnya. Dokumen tersebut tidak dapat
digunakan untuk evaluasi dan pengendalian, karena pada akhir tahun, hasil yang
sebenarnya akan selama sama dengan anggaran yang direvisi.
2.5
Kegunaan Anggaran
Penyusunan
anggaran operasi mempunyai empat tujuan utama: (1) untuk menyesuaikan rencana
strategis; (2) untuk membantu mengoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian
organisasi; (3) untuk menugaskan tanggung jawab kepada manajer, untuk
mengotorisasi jumlah yang berwenang untuk mereka gunakan, dan untuk menginformasikan
kepada mereka mengenai kinerja yang diharapkan dari mereka, dan; (4) untuk
memperoleh komitmen yang merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja aktual
manajer.
Menyelaraskan
dengan Rencana Strategis.
Rencana
strategis mempunyai karakteristik-karakteristik sebagai berikut: dibuat pada
awal tahun, dikembangkan berdasarkan informasi terbaik yang tersedia pada saat
itu, penyusunan melibatkan relatif sedikit manajer, dan dinyatakan dalam
istilah yang relatif luas. Anggaran tersebut, yang diselesaikan sebelum
permulaan tahun anggaran, memberikan peluang untuk menggunakan informasi
terakhir yang tersedia dan didasarkan pada penilaian manajer di semua tingkatan
dalam organisasi.
Koordinasi.
Setiap
manajer pusat tanggung jawab dalam organisasi berpartisipasi dalam penyusunan
anggaran. Selanjutnya, ketika staf merangkai potongan-potongan tersebut menjadi
suatu rencana keseluruhan, maka inkosistensi mungkin muncul. Penyebab yang
paling umum adalah adanya kemungkinan bahwa rencana dari organisasi produksi tidak
konsisten dengan volume penjualan yang direncanakan, baik secara total maupun
untuk lini produksi tertentu. Dalam organisasi produksi, rencana pengiriman
atas produk jadi mungkin tidak konsisten dengan rencana-rencana pabrik atau
departemen di dalam pabrik untuk menyediakan komponen bagi produk-produk
tersebut.
Penugasan
tanggung Jawab.
Anggaran
yang telah disetujui seharusnya memperjelas tanggungjawab dari setiap manajer.
Anggaran tersebut juga memberikan wewenang kepada para manager pusat tanggung
jawab guna membelanjakan sejumlah tertentu uang untuk tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari wewenang yang lebih
tinggi.
Dasar
untuk evaluasi Kinerja.
Anggaran
mencerminkan suatu komitmen oleh pembuatnya dengan atasannya. Oleh karena itu,
anggaran menjadi tolak ukur terhadap mana kinerja aktual dapat dinilai.
Komitmen tersebut dapat berubah bila asumsi-asumsi yang mendasarinya juga
berubah. Namun demikian, anggaran merupakan titik awal yang terbaik dalam
menilai kinerja. Anggaran menugaskan tanggung jawab pada ke setiap pusat
tanggung jawab organisasi.
2.6
Isi dari Anggaran Operasi
Tampilan
dibawah ini merupakan isi dari anggaran operasi yang umum dan membedakannya
dengan jenis lain dari dokumen perencanaan : rencana strategis dan anggaran
modal, anggaran kas, dan anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah rupiah yang
direncanakan untuk tahun itu, bersama-sama dengan jumlah kuantitatif, seperti
jumlah kepala (misalnya: jumlah pegawai) dan penjualan dalam unit.
Rencana
Strategis
|
Anggaran
Operasi
|
Anggaran
Modal
|
Pendapatan
dan beban untuk tiap program utama
Tidak perlu bagi pusat tanggung jawab
Rincian tidak sebanyak seperti dalam anggaran operasi
Lebih banyak beban yang bersifat variabel
Untuk
beberapa tahun
Jumlah totalnya sama dengan anggaran operasi
|
Untuk
organisasi secara keseluruhan dan untuk tiap unit bisnis
Diklasifikasikan
berdasarkan pusat tanggung jawab
Umumnya
meliputi:
-Pendapatan
-Biaya
Produksi dan penjualan
-Beban
pemasaran
-Beban
logistic
-Umum
dan administrative
-Penelitian
dan Pengembangan
-Pajak
Penghasilan
-Laba
bersih
Beban dapat bersifat:
-Fleksibel
-Diskresioner
-Komitmen
Untuk
waktu satu tahun yang dibagi per bulan atau per kuartal
Jumlah totalnya sama dengan rencan
strategis (kecuali direvisi)
|
Masing-masing
proyek modal yang utama didaftarkan secara terpisah
Total
pengeluaran proyek per kuartal
|
Kategori
Anggaran Operasi
Dalam organisasi yang
relatif kecil, terutama yang tidak mempunyai unit bisnis, keseluruhan anggaran
mungkin hanya setebal satu halama saja. Dalam organisasi yang relative besar,
ada halaman ringkasan dan halaman-halaman lain yang berisi rincian dari unit
bisnis, ditambah penelitian dan pengembangan, serta beban umum dan
administratif.
Anggaran
Pendapatan.
Anggaran pendapatan
berisi proyek penjualan unit dikalikan dengan harga jual yang diperkirakan.
Dari semua elemen anggaran laba, anggaran pendapatan adalah yang paling
penting, tetapi juga merupakan elemen yang dipengaruhi ketidakpastian paling
besar.
Anggaran
biaya Produksi dan biaya Penjualan.
Anggaran
biaya yang dikembangkan oleh manajer produksi mungkin saja tidak untuk
kuantitas produk yang sama seperti yang ditunjukkan dalam anggaran penjualan;
perbedaan tersebut menunjukkan tambahan atas atau pengurangan dari persediaan
barang jadi. Tetapi, harga pokok penjualan yang dilaporkan dalam anggaran
ringkasan adalah biaya standar dari produk yang dianggarkan akan dijual.
Beban
Pemasaran
Beban
pemasaran adalah beban yang dikeluarkan untuk memperoleh penjualan. Sebagian
besar dari jumlah yang tercantum dalam anggaran mungkin telah dikomitmen
sebelum tahun tersebut dimulai. Jika anggaran tersebut adalah untuk suatu
organisasi penjualan yang terdiri dari sejumlah tertentu kantor penjualan
dengan jumlah karyawan tertentu, maka rencana-rencana untuk membuka ataupun
menutup kantor penjualan dan untuk merektrut maupun melatih karyawan baru
haruslah direncanakan jauh sebelum dimulainya tahun anggaran yang bersangkutan.
Beban
logistik.
Beban
logistik biasanya dilaporkan secara terpisah dari beban untuk mendapatkan
pesanan. Beban-beban tersebut mencakup entry pesanan, pergudangan dan
pengambilan pesanan, transportasi ke konsumen, dan penagihan piutang. Secara
konseptual, beban-beban ini memiliki perilaku yang lebih serupa dengan biaya
produksi daripada biaya pemasaran; yaitu, banyak daripadanya yang merupakan
biaya teknik. Kendati demikian, banyak perusahaan yang memasukkan
beban-beban tersebut dalam anggaran pemasaran, karena beban tersebut cenderung
menjadi tanggung jawab dari organisasi pemasaran.
Beban
Umum dan Administratif.
Ini
merupakan beban dari unit-unit staf, baik di kantor pusat maupun di unit
bisnis. Secara keseluruhan, beban-beban ini merupakan biaya diskresioner,
walaupun beberapa komponennnya (seperti biaya pembukuan dalam departemen
akuntansi) merupakan biaya teknik.
Beban
Penelitian dan Pengembangan.
Anggaran
penelitian dan pengembangan (litbang) menggunakan salah-satu dari dua
pendekatan, atau kombinasi dari keduanya. Dalam pendekatan pertama, jumlah
total merupakan fokusnya. Jumlah tersebut mungkin merupakan tingkat pengeluaran
saat ini yang disesuaikan dengan inflasi; ataupun jumlah yang lebih besar,
dengan keyakinan bahwa lebih banyak uang yang dapat dibelanjakan pada waktu
yang baik, jika perusahaan memperkirakan suatu peningkatan dalam pendapatan
penjualan atau jika terdapat peluang yang baik untuk mengembangkan suatu produk
atau proses baru secara signifikan.
Pajak
Penghasilan.
Walaupun
baris paling bawah adalah pendapatan setelah pajak penghasilan, beberapa
perusahaan tidak mempertimbangkan pajak penghasilan dalam penyusunan anggaran
untuk unit bisnis. Hal ini disebabkan karena kebijakan pajak penghasilan
ditetapkan kantor pusat.
Anggaran
- Anggaran lain
Meskipun
fokus utama adalah pada penyusunan anggaran operasi, anggaran yang lengkap juga
meliputi anggaran modal, anggaran neraca, dan anggaran laporan arus kas.
1.
Anggaran Modal.
Anggaran modal
menyatakan proyek-proyek modal yang telah disetujui, ditambah jumlah sekaligus
untuk proyek-proyek kecil yang tidak memerlukan persetujuan tingkat yang lebih
tinggi. Anggaran ini biasanya disusun secara terpisah dari anggaran operasi dan
oleh orang yang berbeda.
2.
Anggaran Neraca.
Anggaran
neraca menunjukkan implikasi neraca dari keputusan-keputusan yang tercakup
dalam anggaran operasi maupun anggaran modal. Secara keseluruhan, anggaran
neraca bukanlah alat pengendalian manajemen, namun beberapa bagiannya memang
bermanfaat untuk pengendalian.
3.
Anggaran laporan Arus
Kas.
Anggaran laporan arus
kas menunjukkan berapa banyak yang yang dibutuhkan selama tahun tersebut yang
akan dipasok laba ditahan dan berapa banyak, jika ada, yang harus diperoleh
dari pinjaman atau dari sumber-sumber luar lainnya. Hal ini, tentunya, adalah penting
untuk perencanaan keuangan.
Manajemen Berdasarkan
Tujuan.
Tujuan keuangan dimana
manajer bertanggung jawab untuk mencapainya selama tahun anggaran ditetapkan
dalam anggaran yang telah dijelaskan di atas. Implisit dalam jumlah anggaran
juga terdapat tujuan-tujuan tertentu: membuka kantor penjualan baru,
memperkenalkan lini produk baru, melatih kembali karyawan, memasang sistem
komputer baru, dan seterusnya. Beberapa perusahaan membuat sasarannya menjadi
eksplisit. Proses melaksanakan hal-hal tersebut disebut sebagai manajemen
berdasarkan tujuan (Management by objective MBO).
2.7
Proses Penyusunan Anggaran
1.
Organisasi
Departemen Anggaran
dan Komite Anggaran. Departemen anggaran biasanya melapor ke kontroler
korporat, menangani arus informasi dari sistem pengendalian manajemen. Komite
anggaran terdiri dari anggota-anggota manajemen senior, seperti Chief Executive
Officer (CEO), Chief Operating Officer (COO), dan Chief Financial Officer
(CFO). Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau menyesuaikan
masing-masing anggaran.
2.
Penerbitan Pedoman
Langkah pertama dalam
proses penyusunan anggaran adalah mengembangkan pedoman yang mengatur
penyusunan anggaran, untuk disebarkan ke semua manajer. Pedoman ini adalah yang
dinyatakan secara implisit dalam rencana strategis dan dimodifikasi sesuai
dengan perkembangan yang telah terjadi semenjak disetujui, khususnya kinerja
perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi terakhir.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan pedoman
tersebut, manajer pusat tanggung jawab, dibantu dengan stafnya, mengembangkan
permintaan anggaran, Karena sebagian besar pusat tanggung jawab akan memulai
tahun anggaran dengan fasilitas, karyawan, dan sumber daya lain yang sama
seperti yang mereka miliki saat ini, maka anggaran ini didasarkan pada
tingkatan yang ada, yang dikemudian dimodifikasi sesuai dengan pedoman.
4.
Negosiasi
Pembuat anggaran
mendiskusikan usulan anggaran dengan atasannya. Ini merupakan inti dari proses
tersebut. Alasan cenderung untuk menilai validitas dari tiap penyesuaian.
5.
Tinjauan dan Persetujuan
Usulan
anggaran diajukan melalui beberapa tingkatan yang berjenjang dalam organisasi.
Ketika usulan tersebut mencapai puncak dari unit bisnis, analis mengumpulkan
potongan-potongan tersebut bersama-sama dan memeriksa totalnya. Sebagian,
analisis mempelajari konsistensi-misalnya, apakah anggaran produksi konsisten
dengan rencana volume penjualan? Persetujuan terakhir direkomendasikan oleh
komite anggaran kepada CEO. CEO juga menyerahkan anggaran yang telah
disetujui kepada dewan direksi untuk disahkan. Hal ini terjadi pada bulan
Desember, tepat sebelum awal tahun anggaran.