Hai Balance People! sambil mengisi waktu luang, yuk disimak dulu artikel dibawah ini ^-^
Tingkat
Inflasi Bank Indonesia
Inflasi di Bank Indonesia akan selalu
naik dan turun, kita lihat data pada tahun 2017 sampai sekarang dibawah ini:
Bulan Tahun
|
Tingkat Inflasi
|
Februari 2018
|
3.18 %
|
Januari 2018
|
3.25 %
|
Desember 2017
|
3.61 %
|
Nopember 2017
|
3.30 %
|
Oktober 2017
|
3.58 %
|
September 2017
|
3.72 %
|
Agustus 2017
|
3.82 %
|
Juli 2017
|
3.88 %
|
Juni 2017
|
4.37 %
|
Mei 2017
|
4.33 %
|
April 2017
|
4.17 %
|
Maret 2017
|
3.61 %
|
Februari 2017
|
3.83 %
|
Januari 2017
|
3.49 %
|
Dari data diatas bisa kita lihat ada
penaikan dan penurunan, jika kita pikirkan bersama, apa sih yang membuat
indonesia mengalami inflasi?
Inflasi timbul
karena adanya tekanan dari sisi supply (cost push inflation), dari
sisi permintaan (demand pull inflation), dan dari ekspektasi inflasi.
Faktor-faktor terjadinya cost push inflation dapat disebabkan oleh depresiasi
nilai tukar, dampak inflasi luar negeri terutama negara-negara partner dagang,
peningkatan harga-harga komoditi yang diatur pemerintah (administered price),
dan terjadi negative supply shocks akibat bencana alam dan
terganggunya distribusi.
Faktor penyebab
terjadi demand pull inflation adalah tingginya permintaan barang dan
jasa relatif terhadap ketersediaannya. Dalam konteks makroekonomi, kondisi ini
digambarkan oleh output riil yang melebihi outputpotensialnya
atau permintaan total (agregate demand) lebih besar dari pada kapasitas
perekonomian. Sementara itu, faktor ekspektasi inflasi dipengaruhi oleh
perilaku masyarakat dan pelaku ekonomi dalam menggunakan ekspektasi angka
inflasi dalam keputusan kegiatan ekonominya. Ekspektasi inflasi tersebut apakah
lebih cenderung bersifat adaptif atau forward looking. Hal ini tercermin
dari perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang terutama pada
saat menjelang hari-hari besar keagamaan (lebaran, natal, dan tahun baru) dan
penentuan upah minimum regional (UMR). Meskipun ketersediaan barang secara umum
diperkirakan mencukupi dalam mendukung kenaikan permintaan, namun harga barang
dan jasa pada saat-saat hari raya keagamaan meningkat lebih tinggi dari
komdisi supply-demand tersebut. Demikian halnya pada saat penentuan
UMR, pedagang ikut pula meningkatkan harga barang meski kenaikan upah tersebut
tidak terlalu signifikan dalam mendorong peningkatan permintaan.
Inflasi ini akan terus terjadi di
Inodonesia dan akan merugikan negara indonesia, solusinya untuk menghilangkan
inflasi satu-satunya adalah kita ubah sistem ekonomi kita. Kita tahu bahwa
sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi pancasila namun pelaksanaannya jika
kita lihat indonesia itu menerapkan sistem ekonomi kapitalisme sehingga
indonesia banyak mengalami kerugian yang tak dasadari, mengenai hal ini hanya
segelintir orang yang baru sadar sehingga belum bisa mendorong pemerintah untuk
merubah sistem ekonomi. Kita sebenernya sedang dijajah namun kita tak sadar,
dijajah dalam keadaan dingin, kita secara perlahan ingin dirusak oleh kaum
kapitalisme. Sadarkah..?????
Solusi dari itu semua adalah kita
terapkan sistem ekonomi islam. Jika kita menerapkan hal ini maka tidak ada lagi
inflasi karena alat tukar menggunkan emas dan perak. Solusi mengenai
masalah-masalah ekonomi insyaAllah akan ada solusinya.
Bahan Rujukan: https://www.bi.go.id/id/moneter/inflasi/data/Default.aspx
0 komentar:
Posting Komentar