Hallo Balance People gimana nih kabarnya ? semoga tetap sehat selalu dan bahagia yaa😁
Ada kabar baik nih, bagi balance people yang ingin belajar kembali soal-soal UTP Ganjil 2022,
balance people bisa download disini
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
............................................................................
Hallo Balance People gimana nih kabarnya ? semoga tetap sehat selalu dan bahagia yaa😁
Ada kabar baik nih, bagi balance people yang ingin belajar kembali soal-soal UTP Ganjil 2022,
balance people bisa download disini
Hallo Balance People gimana nih kabarnya ? semoga tetap sehat selalu dan bahagia yaa😁
Ada kabar baik nih, bagi balance people yang ingin belajar kembali soal-soal UAP Genap 2022,
balance people bisa download disini
Akuntansi Keuangan 1
Oleh: Sukemi Kamto Sudibyo, S.Kom., M.Si
A. Pengertian persediaan
Persediaan adalah segala sesuatu / sumber-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan dari sekumpulan produk physical pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah ke barang dalam proses,dan kemudian barang jadi.
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal dibanyak perusahaan, mencerminkan sebanyak 40% dari total modal yang diinvestasikan. Manajer operasi diseluruh dunia telah lama menyadari bahwa manajement persediaan yang baik itu sangatlah penting disatu pihak, suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara menurunkan tiket persediaan ditangan. Dipihak lain, konsumen akan merasa tidak puas bila suatu produk stoknya habis. Oleh karena itu, perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat pelayanan konsumen.
1. Persediaan (Inventory) dikategorikan sebagai barang dagangan yang dimiliki dan disimpan untuk dijual kepada para pelanggan (Customers). Akun persediaan dilaporkan dalam neraca (Balance Sheet) sebagai bagian dari kelompok asset lancer (Current Assets); sedangkan barang dagangan yang sudah laku terjual akan dilaporkan pada Laporan Laba Rugi (Income Statement) sebagai harga pokok penjualan (Cost of good sold) yan
2. Alasan organisasi, untuk memungkinkan suatu unit membuat jadwal operasinya secara bebas tidak tergantung dari yang lainnya.
B. Manfaat adanya persediaan
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan- bahan yang dibutuhkan perusahaan.
Menghilangkan resiko dari materi yang dipesan berkualitas atau g akan mengurangi pendapatan penjualan (Sales Revenue).
C. Alasan diperlukannya Persediaan
1. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produksi dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses ke tingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan
2. tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Mengantisipasi bahwa bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran.
4. Mempertahankan aktivitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi
5. Mencapai penggunaan mesin yang optimal
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya agar keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi dengan memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaannya atau penjualannya.
Penyusutan Metode Jumlah Angka Tahun
Akuntansi Keuangan 1
Oleh: Sukemi Kamto Sudibyo, S.Kom., M.Si
Metode penyusutan aset tetap berdasarkan jumlah angka tahun mempunyai dasar konsep yang mirip dengan konsep metode penyusutan saldo menurun. Metode jumlah angka tahun merupakan penyusutan dipercepat berdasar pada pertimbangan biaya maintenance (perawatan) serta perbaikan aktiva tetap semakin lama cenderung bertambah seiring pertambahan usia aktiva tetap itu sendiri. Layaknya metode saldo menurun, semakin lama aset tetap beroperasi, maka tingkat ausnya semakin tinggi. Butuh biaya pemeliharaan yang makin tinggi dengan kontribusi bagi perusahaan yang menurun, tidak sebagus saat awal awal aset tetap tersebut diperoleh. Mesin contohnya, makin lama makin menurun performanya. tidak seperti awal awal mesin baru, mesin yang lebih lama cenderung menurun performanya. Nilai penyusutan yang berkurang pada periode berikutnya akan diimbangi oleh meningkatnya biaya maintenance dan juga perbaikan.
Dalam menentukan tarif penyusutan aset tetap dalam bentuk pecahan yang dihitung dengan cara:
· Pembilang (numerator) menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terbesar ke tahun terkecil.
· Penyebut (denumerator) adalah jumlah angka tahun.
Contoh :
Jika umur ekonomis aset adalah selama 4 tahun maka penyebut bilangan (angka) pecahannya adalah jumlah angka tahun yaitu 1 + 2 + 3 + 4 = 10.
Angka pembilang tahun ke-1 hingga tahun ke-4 masing-masing adalah 4,3,2, dan 1.
Tarif penyusutan tahun ke-1 adalah 4/10, tahun ke-2 adalah 3/10, tahun ketiga 2/10 serta terakhir tahun keempat 1/10.
Contoh soal penyusutan metode jumlah angka tahun
Pada tanggal 5 November PT. Jaya membeli sebuah mesin untuk meningkatkan produksinya.
Harga perolehan Mesin Sebesar Rp 135.000.000 dengan taksiran nilai sisa (salvage value) sebesar Rp 15.000.000
Dan ditaksir, mesin tersebut hanya mampu berproduksi sampai dengan 4 tahun !
Perhitungan:
JAT (Jumlah Angka Tahun) : 1+2+3+4 = 10
Dasar Penyusutan | = = | Rp 135.000.000 - Rp 15.000.000 Rp 120.000.000 | ||
Tahun | Tarif | Dasar Penyusutan | Penyusutan | |
1. | 4/10 | Rp. 120.000.000 | Rp. 48.000.000 | |
2 | 3/10 | Rp. 120.000.000 | Rp. 36.000.000 | |
3 | 2/10 | Rp. 120.000.000 | Rp. 24.000.000 | |
4 | 1/10 | Rp. 120.000.000 | Rp. 12.000.000 | |
Diskonto
( Piutang Wesel Berbunga dengan Diskonto )
Akuntansi Keuangan 1
Oleh: Sukemi Kamto Sudibyo, S.Kom., M.Si
C. Pengertian piutang wesel berbunga
Wesel berbunga (interest-bearing notes) adalah wesel yang memiliki suku bunga atas nilai normal wesel yang dinyatakan secara eksplisit (diungkapkan atau dijelaskan secara jelas).
- Perhitungan diskonto piutang wesel berbunga
Rumus :
Periode diskonto = Dalam perhitungan hari diskonto, tanggal terjadinya transaksi tidak dihitung, tetapi tanggal jatuh tempo dihitung.
- Pencatatan diskonto piutang wesel berbunga
Apabila perusahaan mendiskontokan piutang wesel berbungaa maka, perusahaaan mencatatnya sebagai berikut :
a. Mendebit kas sebesar nilai jatuh tempo – diskonto
b. Mengkredit pendapatan bunga sebesar selisih kas yang diterima dengan nilai nominal wesel tagih
c. Mengkredit piutang wesel sebesar nilai nominal wesel tagih
Contoh :
PD UD Makmur mempunyai wesel tagih dengan nominal Rp 300.000 tertanggal 1 maret 2011, jangka waktu wesel 2 bulan, wesel tersebut berbunga sebesar 12% per tahun.Pada tanggal 25 maret 2022 wesel tersebut didiskonokan ke Bank BRI dan dipotong diskonto 10% per tahun. Dari ilustrasi tersebut buatlah perhitungan dan jurnal yang diperlukan oleh UD Makmur!
Perhitungan :
Nilai jatuh tempo = Nilai nominal + bunga
= 300.000 + (12% x 2/12 x 300.000) = Rp 306.000
Periode diskonto :
Maret : 6 hari ( 26 – 31 )
April : 30 hari
: 36 hari
Diskonto = Rp. 306.000 x 10% x 36/360 = Rp 3.060
Uang yang diterima = Rp. 306.000 – Rp. 3.060 = Rp. 302.940
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel adalah :
Kas Rp. 302.940
Piutang wesel Rp. 300.000
Pendapatan bunga Rp. 2.940
A. Pengertian Diskonto
Diskonto merupakan bunga dari suatu pinjaman dibayarkan terlebih dahulu pada saat awal pinjaman sehingga besarnya uang yang diterima merupakan selisih antara besarnya pinjaman dengan besarnya bunga. Sedangkan besarnya uang yang harus dikembalikan sama dengan nilai besarnya pinjaman. Diskonto juga dikenal dengan istilah bunga dibayar di muka.
Cara Menentukan Diskonto : D = M x i x t
Besarnya modal yang diterima diawal pinjaman : Mt = M x D x i x t
Keterangan :
D : Bunga Diskonto
M: Besar Pinjaman
i : Besar Persentase Bunga Pinjaman
t : Lamanya Meminjam
B. Piutang Wesel Tidak Berbunga Dengan Diskonto
Untuk kasus wesel tidak berbunga, ada cara sendiri untuk menghitung diskonto wesel tanpa bunga. Sebelumnya, kita harus mengetahui unsur-unsur yang akan digunakan dalam perhitungan ini.
1. Unsur pertama dari perhitungan ini adalah nominal wesel. Dikarenakan ini bukan wesel berbunga, maka nominal wesel saat jatuh tempo sama dengan nominal wesel ketika ditarik pertama kali.
2. Periode diskonto adalah usia mulai dari piutang wesel dijaminkan sampai dengan tanggal jatuh temponya. Perlu diketahui bahwa hari pertama atau hari terjadinya transaksi diskonto wesel tanpa bunga ini tidak dihitung sebagai hari diskonto. Namun, hari jatuh tempo akan dihitung sebagai hari diskonto.
3. Menghitung nominal diskonto dengan rumus = nilai jatuh tempo (nominal wesel ketika ditarik) x tarif x periode diskonto.
4. Rumus akhir untuk mendapatkan uang yang diterima dari hasil pendiskontoan wesel tanpa bunga ini adalah = nilai jatuh tempo – nominal diskonto.
Contoh :
PD. Makmur mempunyai wesel tagih dengan nominal Rp. 300.000 tertanggal 1 Maret 2021 dengan jangka waktu wesel 2 bulan. Pada tanggal 25 Maret 2021 tersebut didiskontokan ke Bank BRI dan dipotong diskonto 10% pertahun.
Periode diskonto dapat dihitung sebagai berikut:
Maret (26 – 31 ) = 6 hari
April = 30 hari
Periode diskonto = 36 hari
Perhitungan Pendiskontoan:
Nilai jatuh tempo = Rp 300.000
Diskonto (Rp 300.000 x 10% x 36 / 360) = Rp 3.000
Uang yang diterima = Rp 297.000
Jurnal yang dibuat pihak yang mendiskontokan wesel adalah
Kas Rp. 297.000
Biaya Bunga Rp. 3.000
Piutang Wesel (Perdiskontoan) Rp. 300.000
Piutang Wesel Berbunga
Transaski yang mengakibatkan terjadinya piutang wesel dicatat sebagai berikut:
1. Penjualan kredit
Piutang wesel Rp xxx
Penjualan Rp xxx
2. Pemberian pinjaman
Piutang wesel Rp. xxx
Kas Rp xxx
3. Perubahan dari piutang
Piutang wesel Rp xxx
Kas Rp xxx
4. Bunga wesel
Kas Rp xxx
Piutang wesel Rp xxx
Pendapatan bunga Rp xxx
Perhitungan Piutang Wesel Berbunga
Rumus utama dalam perhitungan bunga :
Bunga = Nilai nominal wesel x Tingkat bunga setahun x Jangka waktu dalam pecahan setahun
Tingkat bunga yang tertulis dalam surat wesel adalah tingkat bunga setahun. Faktor jangka waktu dalam perhitungan diatas, dinyatakan dalam pecahan dari setahun, misalkan 3 bulan akan ditulis menjadi 3/12. Apabila jangka waktu wesel dinyatakan dalam hari, maka factor waktu dinyatakan dalam jumlah hari, maka factor waktu dinyatakan dalam jumlah hari dibagi dengan 360.
Sebagai contoh, jika jangka waktu wesel adalah 60 hari, maka dalam perhitungan bunga, jangka waktu akan dinyatakan sebagai 60/ 365. Berikut ini adalah contoh perhitungan berbunga:
Data dalam Wesel
Rp. 730, 18%, 120 hr
Rp. 1.000, 15%, 6 bln
Rp. 2.000, 12%, 1 thn
Tingka Bunga
Nominal x Bunga x Waktu=Bunga
Rp. 730x 18%x 120/360= Rp 43,80
Rp. 1.000 x 15% x 6/12 = Rp 75,00
Rp. 2.000 x 12% x 1/1 =Rp 240,00
Dalam perhitungan di atas dianggap bahwa jumlah hari yang digunakan dalam setahun adalah 360. Tetapi tidak semua lembaga keuangan menggunakan 360 hari, ada juga diantaranya menggunakan 365 hari. Penggunaan angka 360 hari ini sebenarnya karena perhitungannya menjadi lebih mudah. Pembagian dengan angka 360 jauh lebih mudah dari pembagian 365. Selain itu pemakaian angka pembagian 360 juga lebih menguntungkan, karena angka semakin kecil angka pembagi akan semakin besar perhitungan bunganya.
Contoh :
Pada tanggal 1 Januari 2018 PT Anugrah menarik wesel atas debiturnya CV ARMAN dengan nilai nominal sebesar Rp. 400.000 bunga wesel sebesar 6 % per tahun , wesel tersebut jatuh tempo setelah 90 hari.
Berdasarkan data diatas, maka bunga wesel dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Nilai nominal = Rp. 600.000
Bunga : 6 % x 90/360 x 400.000 = Rp. 6.000
Jumlah uang yang diterima = Rp. 606.000
Piutang Wesel Tanpa Bunga
Piutang wesel tanpa bunga atau disebut juga dengan wesel berbunga nol (Zero Interest Bearing Notes) adalah suku bunga yang tidak dinyatakan secara eksplisit.
Contoh :
Pada 1 Nopember 2018 supplier bersedia menangguhkan batas waktu pembayaran piutang dagangnya kepada pelanggan sebesar Rp 500.000 asalkan customer bersedia untuk menandatangani wesel sebesar Rp 512.500 jangka waktu 3 bulan.
Ayat Jurnal yang dibuat oleh Supplier pada 1 Nopember 2018:
Piutang Wesel | Rp 512.500 |
|
Piutang Dagang |
| Rp 500.000 |
Potongan Piutang Wesel |
| Rp 12.500 |
|
|
|
Ayat Jurnal yang dibuat Supplier untuk mencatat pendapatan bungan pada 31 Desember 2018:
Perhitungan:
(Rp 12.500 x 2/3) = Rp 8.333
Potongan Piutang Wesel Rp 8.333
Pendapatan Bunga Rp 8.333
* Pengertian Piutang Wesel
Piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Jika wesel bisa dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang atau badan yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo (due date). Wesel yang bisa dipindahtangankan bisa didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya. Nilai pokok yang akan diterima dalam waktu satu tahun dari tanggal neraca akan dilaporkan sebagai aset lancar/ aktiva lancar. Sedangkan piutang wesel yang tidak jatuh tempo dalam satu tahun dari tanggal neraca akan dilaporkan sebagai aset jangka panjang (investment). Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, yaitu dicatat dalam rekening piutang wesel menunggak.
* Perbedaan Piutang
* Jenis Piutang Wesel
1. Piutang Wesel tidak berbunga (non interest bearing)
Wesel tidak berbunga (non interest bearing) adalah wesel yang tidak menyebutkan suatu tingkat bunga tertentu. Pada wesel tidak berbunga tidak diperlukan pencatatan atas bunga. Kewajiban lancar non bunga (non interest bearing) adalah kategori utang yang dimasukkan pada sisi kewajiban dari neraca dibawah kewajiban lancar. Wesel tidak berbunga dalam bentuk utang, mewakili sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan dan harus dibayar dalam waktu satu tahun, itu tidak memerlukan pembayaran bunga.
2. Piutang wesel berbunga
Piutang yang jumlah uang yang diterima oleh pemegang wesel pada tanggal jatuh tempo adalah sebesar nilai nominal ditambah dengan bunga. Bunga piutang wesel biasanya dinyatakan dalam persentase (%) dari nilai nominal piutang wesel.
Gimana nih kabarnya? semoga baik-baik aja yaaa...
Balance people pasti udah gasabar kan pengen tau nilai akhir yang balance people dapet di lab, yu langsung aja cek nilai semester genap kalian dan semoga hasilnya memuaskan yaa😉
Nilai Akhir Pengantar Akuntansi II
Nilai Akhir Akuntansi Biaya I
Nilai Akhir Akuntansi Biaya II
Nilai Akhir Akuntansi Keuangan I
Nilai Akhir Akuntansi Keuangan II
Nilai Akhir Akuntansi Koperasi
Nilai Akhir KOMPAK
Besar atau kecil nilai yang balance people dapat itu merupakan hasil dan usaha balance people sendiri ya, jangan lupa apresiasikan usaha yang telah balance people berikan. Semoga balance people dapat terus mempertahankan dan meningkatkan nilai praktikumnya yaaa💫
Semangattttttt terus balance people dan selamat berlibur juga yaa👋😊
Articles : Read the articles about accounting,internal audit, tax, human resource,information and technology.
Category : MANAGEMENT SYSTEM
Penulis : Vincent Yofieanto, S.Ak
Pada metode depresiasi, tanah dikatakan tidak dapat disusutkan karena nilai yang akan selalu bertambah. Tetapi apakah benar tanah tidak dapat disusutkan? Pada perusahaan non-tambang, memang tidak dapat disusutkan. Tetapi untuk perusahaan pertambangan tanah wajib disusutkan oleh perusahaan. Pada perusahaan pertambangan tanah dapat disusutkan karena perusahaan pertambangan mengambil manfaat dari tanah. Tanah sendiri disusutkan dengan metode Deplesi. Deplesi sendiri merupakan penyusutan yang digunakan untuk benda yang tidak dapat diperbaharui dan bersifat alami. Untuk melakukan penyusutan dengan metode deplesi ini diperlukan akuntansi pertambangan.
Perbedaan mendasar antara Depresiasi atau Amortisasi dengan Deplesi adalah sebagai berikut:
Jadi dapat disimpulkan metode penyusutan tetap tergantung pada jenis perusahaan apa yang dijalankan. Tidak dapat mengacu pada hanya satu jenis saja. seperti yang dijelaskan di atas mengenai tanah. Walaupun tanah termasuk dalam aset tetap yang tidak dapat disusutkan secara depresiasi tetapi tanah dapat disusutkan dengan metode deplesi.