Sabtu, 25 Juni 2016

Fenomena kenaikan harga di bulan ramadan

Hallo semuanya 😄 lebaran tinggal beberapa hari lagi udah pada beli baju lebaran belum ? 😆😆 , o iya kali ini kita akan bahas mengenai fenomena yang sering banget terjadi selama bulan ramadan 👍 untuk selengkapnya silahkan baca aja artikel nya okk 💪👍👍😆

Fenomena kenaikan harga kebutuhan pokok saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri selalu berulang setiap tahun. Namun anehnya, masyarakat seolah tak peduli dan tetap belanja sebanyak-banyaknya. Hampir semua komoditi laris sehingga tingkat konsumsi masyarakat berlipat.

Munculnya mal-mal besar yang ada di kota-kota di Indonesia membuat masyarakat melupakan “sementara” apa yang tengah terjadi. Mereka telah menjadi bagian dari budaya yang dikondisikan dengan para Kapitalis. Keadaan semacam ini bisa disebut sebagai ekstasi ekonomi. Masyarakat dirangsang untuk berbelanja demi memenuhi kebutuhan hidupnya, meskipun dalam problem kenaikan harga kebutuhan pokok yang melonjak naik.
Konsumsi tak lagi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, melainkan lebih terkait dengan usaha manusia menemukan identitas dirinya. Bila dicermati, konsumerisme ini telah menjadi sebuah way of life masyarakat Indonesia saat ini. Apalagi ditambah dengan tetap menjamurnya shopping center, seperti mall, di kota-kota besar di Indonesia, dengan pengunjung yang tetap dalam jumlah besar.

Kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran (Idul Fitri) adalah fenomena berulang yang seolah tak terhindarkan bagi rakyat Indonesia. Sesuai hukum ekonomi, fenomena ini sebenarnya wajar, di mana ada peningkatan permintaan, maka harga pun melonjak. Pedagang pun tak mau kehilangan kesempatan untuk mengambil untung lebih besar. Tapi tak urung hal ini meresahkan masyarakat, terutama mereka yang berpenghasilan minim.
Penyebab Terjadinya Kenaikan Harga Bahan Pokok Menjelang Lebaran (Idul Fitri) disebabkan karena:

1. Hukum Permintaan dan Penawaran
Salah satu hal yang menyebabkan harga barang terus merangkak naik adalah prinsip ”supply dan demand”. Seperti salah satu hukum ekonomi yang mengatakan bahwa apabila permintaan meningkat dan barang tidak ada maka akan cenderung terjadi kenaikan harga barang.

Hal ini bisa dilihat dari waktu terjadinya kenaikan harga. Kenaikan harga suatu barang sebagain besar terjadi karena faktor gagal panen. Mungkin masih segar di ingatan kita saat harga cabe melonjak drastis. Harga cabe ini naik karena terjadi gagal panen pada petani cabe akibat cuaca buruk.

Saat ini harga beras terus melonjak naik hal ini disebabkan banyak petani beras yang gagal panen. Gagal panen ini menyebabkan jumlah beras di pasar menurun sedangkan permintaan tetap atau mungkin bertambah karena menjelang puasa. Saat menjelang puasa, harga barang terus melonjak naik karena jumlah permintaan terus meningkat sedangkan jumlah barang tetap atau cenderung berkurang.

Perlu analisis dari sisi supply, mengapa supply berkurang. Saat menjelang puasa seperti ini banyak orang di daerah jawa yang melakukan ritual “kirim doa” kepada para kerabatnya yang telah meninggal. Ritual ini berupa syukuran dengan mengundang para tetangga dan kerabat ke rumah untuk berdoa bersama-sama mendoakan sanak saudara yang telah meningga dunia.

Kegiatan ini tidak hanya dilakukan oleh satu keluarga tapi oleh semua keluarga yang memilki keluarga yang sudah meninggal dunia. Hal ini menyebabkan permintaan akan kebutuhan beras meningkat. Naiknya permintaan beras tidak diikuti bertambahnya jumlah beras di pasar hal inilah yang menyebabkan harga beras terus merangkak naik.

Tentu menjadi hal yang sulit apabila kita ingin mengendalikan harga barang karena selama ini barang-barang yang melonjak naik adalah barang-barang kebutuhan rumah tangga yang jumlah penawaran di pasar berkurang karena jumlah barangnya memang berkurang karena sebab-sebab tertentu seperti yang sudah saya sebutkan di atas tadi.

Apabila kita ingin mengendalikan harga salah satu caranya adalah dengan menambah jumlah penawaran di pasar yang artinya kita menambah jumlah stok barang tersebut di pasar atau dengan menekan permintaan akan barang tersebut.  Seperti bunyi hukum permintaan dan penawaran “apabila penawaran akan suatu barang semakin bertambah namun permintaan akan barang tersebut berkurang maka harga barang akan turun” sedangkan apabila “ permintaan meningkat namun penawaran berkurang maka harga barang akan naik”. Jadi cara yang dapat dilakukaan agar harga tidak terus naik adalah berusaha agar jumlah penawaran melebihi jumlah permintaan di pasar.

Nah jadi salah satu penyebab kenaikan harga di bulan ramadan bisa di jelaskan oleh hukum permintaan dan penawaran yang diakibatkan oleh perilaku konsumtif masyarakat di bulan puasa 😆😆 sedangkan barang yang tersedia jumlahnya tidak bertambah sehingga harga barang akan merangkak naik 😱😱

Jadi balik lagi ke pribadi kita masing masing ☺ seharusnya kita sebagai manusia tidak boleh berperilaku konsumtif 😭😭 sebagaimana dijelaskan dalam al-qur'an ( QS. Al-a'rof : 31, Al-isro 26-27) 😄 sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai terhadap orang orang yang berperilaku boros atau berlebih 👍👍

Sekian terima kasih moga moga artikel ini bermanfaat bagi kita semua 😄😄 jangan lupa kasih komentar yaa  👍👍 karena pengunjung yang baik adalah pengunjung yang meninggaljan jejaknya 👍😄






Sumber : http://hargabahanpokok.blogspot.co.id/2014/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html?m=1
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

INFO LAIN

Blog's

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Blogger templates