Minggu, 14 November 2021

BALANCE FACT : JURNAL KHUSUS

 


JURNAL KHUSUS

PENGERTIAN JURNAL KHUSUS

Jurnal khusus untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berulang-ulang, misalnya transaksi pembelian, transaksi penjualan barang dagangan, transaksi penerimaan, dan transaksi pengeluaran kas. Masing – masing transaksi di atas dibukukan tersendiri pada jurnal khusus, yaitu:

1.      Jurnal Pembelian (Purchase Journal) yaitu berfungsi untuk mencatat segala pembelian secara kredit. Contoh:

a.       Pembelian barang dagang secara kredit.

b.      Pembelian perlengkapan kantor.

c.       Pembelian peralatan kantor.

2.      Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas. Contoh:

a.       Pembelian barang dagang secara tunai.

b.      Pembelian perlengkapan kantor dan peralatan kantor secara tunai.

c.       Pembayaran beban listrik, air, telepon, dan lain – lain.

3.      Jurnal Penjualan (Sales Journal) yaitu berfungsi untuk mencatat seluruh penjualan secara kredit.

4.      Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) yaitu berfungsi untuk mencatat seluruh transaksi penerimaan kas. Contoh:

a.       Hasil penjualan tunai.

b.      Penerimaan piutang usaha.

c.       Penerimaan pendapatan bunga.

Transaksi – transaksi lainnya yang tidak dapat ditampung pada keempat jurnal khusus di atas, dicatat di dalam jurnal umum (General Journal).

A.    Jurnal Pembelian

Pada umumnya, harta yang paling sering dibeli pada perusahaan dagang adalah :

a.       Barang dagang

b.      Perlengkapan kantor misalnya ATK, dan sebagainya

c.       Peralatan kantor seperti meja, kursi, dan lainnya

Pada perusahaan dagang, transaksi  pembelian terjadi secara berulang – ulang sehingga jika digunakan jurnal umum untuk mencatatnya, maka memerlukan waktu yang cukup lama di dalam posting ke buku besar. Untuk itu perusahaan dagang dapat menggunakan jurnal pembelian sebagai penggantinya, sehingga posting akan lebih cepat dan mudah dilaksanakan.

Fungsi jurnal pembelian adalah untuk mencatat transaksi pembelian secara kredit, sedangkan pembelian tunai dicatat jurnal pengeluaran kas. Banyak transaksi yang melekat pada pembelian barang dagangan secara kredit diantaranya potongan pembelian dan biaya angkut pembelian, maka bentuk jurnal pembelian harus dirancang sedemikian rupa, agar semua transaksi yang berkaitan dengan pembelian dapat tertampung pada jurnal tersebut. Jurnal pembelian tidak menggunakan dua kolom debet dan kredit, tetapi terdiri dari beberapa kolom sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Transaksi sering terjadi, maka sebaiknya dibuatkan satu kolom tersendiri, sedangkan bila jarang terjadi cukup ditampung dalam kolom lain – lain. Bentuk jurnal pembelian pada umumnya adalah sebagai berikut:

 

Jurnal Pembelian                                                                  Halaman:

Tgl

Ket

No

Debit

Kredit

 

 

 

Pembelian

Perlengkapan Kantor

Lain-Lain

Utang Usaha

Lain-Lain

 

 

 

 

 

No.rek

Jumlah

 

No.Rek

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengisian:

1.      Bagian atas ditulis jurnal pembelian dan bagian sebelah kanan atas ditulis nomor halaman sesuai dengan urutan halaman yang dipakai, misalna mulai dengan nomor 01,02,03, dan seterusnya

2.      Lajur tanggal diisi:

-          Angka tahun, ditulis di bagian atas dan cukup ditulis setiap halaman

-          Nama bulan, cukup ditulis sekali saja untuk bulan yang sama

-          Sesudah bulan, ditulis tanggal transaksi, jika dalam satu tanggal terjadi beberapa transaksi, cukup ditulis satu kali saja.

3.      Lajur keterangan, diisi nama penjual barang

4.      Lajur nomor, diisi nomor voucher sebagai bukti adanya transaksi pembelian

5.      Lajur pembelian diisi jumlah pembelian barang dagang yang harus dibayar atas pembelian kredit. Pada judul kolom pembelian disertakan nomor rekening pembekian.

6.      Lajur perlengkapan kantor diisi jumlah pembelian perlengkapan kantor.

7.      Lajur utang usaha diisi dengan  jumlah yang harus dibayar atas pembelian kredit.

8.      Kolom lain – lain dipergunakan untuk mencatat rekening yang tidak disebutkan dalam lajur khusus yang disediakan baik pada sisi debet maupun kredit.

B.     Jurnal Retur Pembelian

Sering kali barang dagang yang sudah dibeli, pada waktu diterima tidak cocok dengan pesanan, atau barang dagang tersebut rusak sehingga harus dikembalikan kepada pihak penjual. Pengembalian barang dagang tersebut harus dinyatakan secara tertulis melalui surat ataupun memo, namun yang umum digunakan adalah menggunakan nota debet (debet memorandum). Nota debet adalah dokumen untuk memberitahukan kreditur bahwa perkiraannya telah di debet sebesar jumlah tertentu. Retur pembelian ini dapat dibukukan pada jurnal umum atau jurnal khusus retur pembelian. Transaksi retur pembelian yang jarang terjadi, maka dapat dibukukan pada jurnal umum. Bentuk jurnal retur pembelian pada umumnya adalah sebagai berikut:

Tanggal

Nota Debet

Keterangan

Utang Usaha (Debet)

Retur Pembelian (Kredit)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengisian:

1.      Kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan dan tanggal terjadinya retur pembelian

2.      Kolom nota debet diisi dengan nomor/kode nota debet

3.      Kolom keterangan diisi dengan nama supplier yang menjual

4.      Kolom utang usaha dan retur pembelian diisi dengan nilai barang yang dikembalikan. Kolom ini mencerminkan jurnal transaksi retur pembelian.

Pada akhir periode, kolom utang usaha dan retur pembelian tersebut dijumlahkan dan nilai penjumlahan tersebut dipindahkan atau diposting ke buku besar retur pembeliab dan ke buku besar utang usaha.

 

C.    Jurnal Pengeluaran Kas

Fungsi jurnal pengeluaran kas adalah untuk mencatat transaksi-transaksi yang berhubungan dengan pengeluaran kas. Misalnya pelunasan utang usaha, pembelian perlengkapan kantor secara tunai, pembelian peralatan kantor secara tunai, pembelian barang dagangan secara tunai, pembayaran beban gaji, pembelian uang untuk pribadi (prive) dan pengeluaran – pengeluaran lainnya. Bentuk jurnal pengeluaran kas sebagai berikut:

Jurnal Pengeluaran Kas                                                       Halaman:

Tgl

Ket

No Cek

Debit

Kredit

 

 

 

Pembelian

Utang Usaha

Lain-Lain

Kas

Lain-Lain

 

 

 

 

 

No.rek

Jumlah

 

No.Rek

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengisian:

1.      Kolom tanggal diisi dengan tahun, bulan, dan tanggal dari transaksi pengeluaran kas.

2.      Kolom keterangan diisi dengan nama kreditur jika kas dikeluarkan untuk membayar utang usaha. Jika dikeluarkan untuk membayar beban, diisi dengan nama beban tersebut atau nama perkiraan yang di debet.

3.      Kolom nomor cek diisi dengan bukti pengeluaran kas.

4.      Kolom pembelian diisi dengan nilai pembelian barang dagang secara tunai.

5.      Kolom utang usaha diisi dengan utang usaha yang dibayarkan.

6.      Kolom lain – lain untuk menampung nilai perkiraan yang tidak dapat ditampung pada kolom pembelian dan utang usaha.

7.      Kolom kas diisi dengan kas yang dibayarkan oleh perusahaan.

D.    Jurnal Penjualan

Perusahaan dagang adalah perusahaan yang melakukan pembelian suatu barang untuk kemudian dijual tanpa mengubah bentuk dengan maksud memperoleh keuntungan. Jurnal penjualan adalah jurnal yang khusus untuk menampung seluruh transaksi penjualan barang dagangan secara kredit. Bentuk jurnal penjualan digambarkan sebagai berikut:

Jurnal penjualan                                                                               Halaman ....

Tgl

Keterangan

No Faktur

Debet

Kredit

 

 

 

Piutang dagang

Penjualan

Lain-lain

 

 

 

 

 

Rek

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cara pengisiannya:

1.      Nomor halaman diisi dengan lembar halaman yang dipakai.

2.      Kolom tanggal diisi dengan tanggal, bulan dan tahun transaksi penjualan kredit yang terjadi.

3.      Kolom perkiraan diisi dengan nama langganan atau nama pembeli diisi dengan nama jenis barang yang dijual, dan untuk mengetahuinya dapat melihat langsung pada faktur.

4.      Kolom No. Faktur diisi dengan nomor faktur yang dikeluarkan sehubungan dengan transaksi penjualan tersebut.

5.      Kolom piutang (debet) dan penjualan (kredit) diisi dengan nilai penjualan kredit dan kolom ini mencerminkan transaksi penjualan kredit.

E.     Jurnal Penerimaan Kas

Penerimaan kas perusahaan diperoleh dari beberapa sumber, antara lain dari penjualan tunai, penagihan piutang usaha, sumber – sumber lainnya (bunga, sewa, penjualan aktiva perusahaan dan lain – lain), dan retur pembelian dalam hal retur tersebut terjadi setelah utang dagang dilunasi. Bentuk jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut:

Tgl

Ket

No BKM

Debet

Kredit

 

 

 

Kas

Pot Penjualan

Lain-lain

Piutang dagang

Lain-lain

 

 

 

 

 

Rek

Jumlah

 

Rek

Jumlah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

F.     Jurnal Retur Penjualan

Dalam transaksi penjualan, ada kemungkinan barang yang telah terjual akan dikembalikan oleh pelanggan. Pengembalian barang tersebut dapat disebebakan karena barang tidak cocok dengan pesanan, barang rusak, dan sebab lainnya. Pengembalian barang dagang oleh langganan, dicatat dalam suatu perkiraan yang dinamakan retur penjualan. Akibat transaksi tersebut, saldo perkiraan piutang usaha yang bersangkutan harus dikurangi dengan nilai barang yang dikembalikan, bila piutang belum dilunasi. Jika piutang sudah dilunasi, perusahaan harus mengembalikan kas kepada pelanggan yang bersangkutan.

Untuk penerimaan pengembalian barang, akan dikeluarkan suatu bukti yang disebut sebagai nota kredit yaitu nota sebagai bukti untuk mengkredit perkiraan piutang usaha langganan yang mengembalikan barangnya. Bila transaksi retur penjualan sering terjadi, maka sebaliknya membuat satu jurnal khusus dan jurnal ini disebut jurnal retur penjualan.

Jurnal Retur Penjualan                                                                   Halaman....

Tanggal

Nota Kredit

Keterangan

Return Penjualan (Debet)

Piutang Usaha (Kredit)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

INFO LAIN

Blog's

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive

Blogger templates